Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dana Tabungan Melonjak, Pengeluaran Konsumen AS Anjlok ke Rekor Terendah

Berdasarkan laman Bloomberg (29/5/2020), laporan Departemen Perdagangan menyebutkan pengeluaran rumah tangga turun 13,6 persen dari bulan sebelumnya, yakni penurunan paling tajam lebih dari enam dekade. Tren ini pun lebih rendah dibandingkan dengan estimasi median dalam survei Bloomberg terhadap para ekonom memprediksi penurunan 12,8 persen.
Warga berjalan di sekitar Times Square saat beberapa layar bercahaya biru sebagai bagian dari inisiatif Light It Blue untuk menghormati tenaga kesehatan, saat penyebaran penyakit virus corona (Covid-19) di New York, Amerika Serikat, Kamis (23/4/2020)./Antara/Reuters
Warga berjalan di sekitar Times Square saat beberapa layar bercahaya biru sebagai bagian dari inisiatif Light It Blue untuk menghormati tenaga kesehatan, saat penyebaran penyakit virus corona (Covid-19) di New York, Amerika Serikat, Kamis (23/4/2020)./Antara/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Pengeluaran konsumen Amerika anjlok di bulan April ke rekor paling tinggi karena penguncian kegiatan ekonomi pemerintah yang meluas. Hal ini cukup kontras karena pemerintah mengalokasikan pemberian stimulus dalam jumlah besar.

Berdasarkan laman Bloomberg (29/5/2020), laporan Departemen Perdagangan menyebutkan pengeluaran rumah tangga turun 13,6 persen dari bulan sebelumnya, yakni penurunan paling tajam lebih dari enam dekade. Tren ini pun lebih rendah dibandingkan dengan estimasi median dalam survei Bloomberg terhadap para ekonom memprediksi penurunan 12,8 persen.

Segmen penghasilan membukukan rekor kenaikan 10,5 persen, karena pembayaran stimulus federal didistribusikan berdasarkan UU CARES. Tunjangan sosial pemerintah mencapai US$3 triliun pada bulan April, naik dari US$70,2 miliar pada bulan sebelumnya.

Namun, nyatanya hal tersebut digunakan untuk membantu mendorong tingkat tabungan pribadi ke rekor 33 persen dari sebelumnya 12,7 persen.

Michelle Meyer, Kepala Ekonomi AS di Bank of America Corp. mengatakan kenaikan pendapatan sementara menutupi kenyataan bahwa orang berada dalam posisi ekonomi yang rapuh.

"Asuransi pengangguran hanya mengimbangi kurang dari setengah dari kerugian kompensasi. Alasan angka-angka itu terlihat sangat ekstrem bulan ini adalah karena satu kali cek yang dikirim - yang tidak akan dilanjutkan," katanya.

Pandemi virus corona menghentikan pembelian semua, kecuali barang dan layanan yang paling penting di tengah lockdown. Hanya saja, pembukaan kembali bertahap secara nasional akan meningkatkan pengeluaran dalam beberapa bulan mendatang.

Meskipun penggantian pendapatan sementara akan membantu orang Amerika untuk mulai belanja lagi, para ekonom memperkirakan itu akan memakan waktu satu tahun atau lebih sebelum pengeluaran pulih ke tingkat pra-virus.

Adapun, saham AS jatuh karena investor menimbang penurunan belanja konsumen dan menunggu respons terbaru Presiden Donald Trump dalam permusuhannya yang meningkat dengan China. Imbal hasil pada obligasi 10-tahun merosot.

Indeks harga konsumen yang disukai Federal Reserve naik 0,5 persen dari tahun sebelumnya, laju paling lambat sejak 1961 dan jauh di bawah target 2 persen bank sentral. Indeks harga inti, yang tidak termasuk biaya makanan dan energi yang lebih fluktuatif, naik 1 persen, terendah sejak 2011.

Berbeda dengan angka penghasilan utama, upah dan gaji turun 8 persen dari bulan sebelumnya di tengah meluasnya kehilangan pekerjaan, pengurangan jam dan pemotongan gaji. Kategori pendapatan dari penerimaan transfer pribadi saat ini melonjak 89,6 persen.

Laporan terpisahnya pun menunjukkan perdagangan barang AS pada April merosot ke level terendah dalam satu dekade karena pandemi itu membatasi permintaan dan mengganggu jalur pasokan.

Setelah disesuaikan dengan inflasi, pengeluaran turun 13,2 persen pada bulan April, juga yang paling lama, mendukung perkiraan untuk produk domestik bruto menyusut dengan rekor pada periode April-Juni.

Penggerak utama penurunan bulanan adalah pengeluaran untuk makanan dan minuman, restoran, hotel dan perawatan kesehatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : M. Richard
Editor : Hafiyyan
Sumber : bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper