Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah Filipina masih mempertahankan kebijakan lockdown di Manila meskipun ada pelonggaran di beberapa area tertentu di kota tersebut.
Selain itu, pemerintah juga mulai melonggarkan aturan lockdown di beberapa kota di Filipina dengan membolehkan sejumlah sektor untuk beroperasi lagi.
Juru Bicara Presiden, Harry Roque mengatakan Presiden Rodrigo Duterte akan menempatkan Metro Manila, Laguna, dan Cebu dalam kondisi lockdown yang dimodifikasi dari 16 Mei-31 Mei 2020. Tak hanya itu, pabrik dan fasilitas transportasi umum akan kembali beroperasi dengan kapasitas terbatas.
Roque menambahkan perintah tinggal di rumah di sentral dan kawasan selatan Pulau Luzon dan beberapa provinsi di Visayas dan Mindanao akan mengakhiri masa lockdown pada 15 Mei 2020.
Sementara itu, Ketua Gugus Tugas Covid-19 Filipina Carlito Galvez mengungkapkan Filipina harus segera melonggarkan aturan lockdown karena negara ini tidak mampu membiayai hidup saat karantina berlangsung terlalu lama.
“Semua harus seimbang, antara kesehatan dan ekonomi,” tekan Galvez, dikutip dari Bloomberg, Selasa (12/5/2020).
Ibu kota Filipina yang berada di Manila berkontribusi setidaknya 36 persen terhadap ekonomi negara ini. Namun, kawasan ini juga merupakan zona merah penyebaran virus corona dengan proporsi sebesar 64 persen dari total kasus positif.
Per Senin (11/5/2020), jumlah kasus positif mencapai 11.086 dengan angka kematian sebanyak 726 orang. Sementara itu, ekonomi Filipina juga terkontraksi 0,2 persen pada kuartal I/2020 year-on-year, kontraksi pertama sejak 1998.