Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mahathir Kecam Angkatan Laut Malaysia Akibat Mengusir Pengungsi Rohingya

Menurut mantan PM Malaysia itu, mengungsir pengungsi yang sudah dua bulan terhanyut di lautan adalah tindakan yang kejam.
Warga etnis Rohingya berada di Pelabuhan Kuala Idi Rayeuk, Aceh Timur, Aceh, Selasa (4/12/2018). Sebanyak 20 etnis Rohingya terdampar di perairan Kuala Idi Rayeuk, Aceh Timur./ANTARA FOTO-Syifa Yulinnas
Warga etnis Rohingya berada di Pelabuhan Kuala Idi Rayeuk, Aceh Timur, Aceh, Selasa (4/12/2018). Sebanyak 20 etnis Rohingya terdampar di perairan Kuala Idi Rayeuk, Aceh Timur./ANTARA FOTO-Syifa Yulinnas

Bisnis.com, JAKARTA - Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengecam tindakan tidak manusiawi Angkatan Laut Kerajaan Malaysia karena mengusir kapal yang membawa sekitar 200 pengungsi Rohingya.

Menurut Mahathir, Malaysia sesungguhnya telah memberikan suaka teramat banyak kepada pengungsi Rohingya. Mahathir meminta pengungsi Rohingya pergi ke negara lain. Dia pun mendesak negara lain membuka pintu bagi pengungsi Rohingya.

"Namun, mengusir kapal yang dipenuhi 400 pengungsi hingga mereka terapung-apung di laut selama dua bulan merupakan tindakan tidak manusiawi," tulis Mahathir di blognya sebagaimana dilaporkan Malayamail.com, Rabu (29/4/2020).

Para pengungsi Rohingya itu seharusnya diberi makanan dan bahan bakar agar mereka dapat melanjutkan perjalanan ke negara lain atau kembali ke Myanmar.

Mahathir kemudian meminta pemerintah Malaysia untuk berhenti melakukan perdagangan dengan Myanmar karena kebrutalan negara itu terhadap komunitas Rohingya.

"Kami seharusnya mengecam Myanmar dan Aung San Suu Kyi atas kekejaman mereka, dan bertindak dengan menolak berdagang dengan mereka," tulis Mahathir.

Mahathir juga membahas tentang perubahan sikap warga Malaysia terhadap Rohingya dari sebelumnya bersimpati, kini menjadi benci.

Terakhir kali, mereka membenci pengungsi dari Vietnam. Awalnya, Malaysia jatuh kasihan kepada Rohingya dan Rohingya memilih datang ke Malaysia karena simpati kami. Namun ketika jumlahnya terlalu banyak, dan ada pengungsi melukai perasaan orang Malaysia, kemudian simpati itu berubah menjadi benci," ujar Mahathir.

Perwakilan Malaysia di Asean Intergovernmental Comission of Human Rights, Eric Paulsen mengkritik Malaysia dan Thailand karena menolak masuk kapal yang dilaporkan memmbawa beberapa penumpan yang tewas di laut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Andya Dhyaksa
Sumber : Tempo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper