Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Salurkan Hibah Rp7,5 M Bantu Pemulangan Pengungsi Rohingya

Indonesia memberikan hibah senilai Rp7,5 miliar untuk implementasi proses repatriasi atau pemulangan pengungsi Rohingya dari Coxs Bazar, Bangladesh ke Myanmar
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ditemui usai penandatanganan  Perjanjian antara Indonesia dengan Asean pada Implementasi Hibah Repatriasi Pengungsi ke Myanmar Kementerian Luar Negeri Indonesia, Jakarta, Jumat (20/12/2019)/Denis Riantiza M
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ditemui usai penandatanganan Perjanjian antara Indonesia dengan Asean pada Implementasi Hibah Repatriasi Pengungsi ke Myanmar Kementerian Luar Negeri Indonesia, Jakarta, Jumat (20/12/2019)/Denis Riantiza M

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia memberikan hibah senilai Rp7,5 miliar untuk implementasi proses repatriasi atau pemulangan pengungsi Rohingya dari Cox’s Bazar, Bangladesh ke Myanmar

Pemberian hibah itu diwujudkan melalui penandatanganan "Perjanjian antara Indonesia dengan Asean pada Implementasi Hibah Repatriasi Pengungsi ke Myanmar” Kementerian Luar Negeri Indonesia, Jakarta, Jumat (20/12/2019).

Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengatakan bahwa bantuan tersebut merupakan wujud komitmen Indonesia untuk berkontribusi dalam penyelesaian persoalan pengungsi Rohingya.

"Presiden (Jokowi) menyampaikan bahwa progres harus ada, kita sudah terlalu lama. Pengungsi sudah 2 tahun (eksodus ke Bangladesh) sehingga kita harus kerja keras agar kemajuan dapat terjadi dan saudara kita dapat pulang ke rumahnya secara sukarela, aman, dan bermartabat," ujarnya.

Hibah disalurkan melalui Sekretariat Asean selaku badan yang membawahi gugus tugas ad hoc terkait pemulangan pengungsi Rohingya.

Gugus tugas yang dibentuk pada Pertemuan Pleno Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-35 Asean di Thailand pada September lalu itu bertugas untuk mengawasi pelaksanaan rekomendasi penilaian kebutuhan awal (preliminary needs assessment/PNA) berdasarkan laporan tim Pusat Koordinasi Aseasn untuk Bantuan Kemanusiaan (AHA Centre) bersama Tim Tanggap Darurat dan Penilaian Asean (ERAT).

Ada tiga elemen pokok dalam rekomendasi PNA tersebut, yakni meningkatkan kapasitas di pusat-pusat penerimaan dan transit area, memperkuat diseminasi informasi untuk confidence building, dan memberikan dukungan terhadap basic service yang meliputi pendidikan, kesehatan, pengadaan air bersih, dan lainnya.

"Ini kontribusi negara Asean pertama yang diberikan kepada Sekretariat Asean untuk implementasi laporan dari PNA. Sudah ada mitra yang ingin berkontribusi, yakni Korea Selatan. Tapi Indonesia yang pertama," ujar Retno.

Adapun hibah yang diberikan Indonesia berasal dari dana Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional atau disebut Indonesian Agency for International Development (Indonesian AID). Lembaga itu bertujuan untuk memperkokoh kontribusi dan peran Indonesia bagi perdamaian dan kesejahteraan dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper