Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Misteri Kim Jong-un, Tagar #KIMJONGUNDEAD, dan Penampakan Kereta Penguasa Korut

Spekulasi tentang kesehatan Kim Jong-un semakin kencang selama akhir pekan kemarin di tengah kabar soal kunjungan tim medis China dan penampakan kereta diduga milik pemimpin Korea Utara tersebut di suatu wilayah.
Warga Korea Selatan (Korsel) menonton tayangan televisi yang menunjukkan Presiden Korsel Moon Jae-in berpelukan dengan pemimpin tertinggi Korea Utara (Korut) Kim Jong Un ketika tiba di Pyongyang, Korut, Selasa (18/9)./Reuters-Kim Hong-Ji
Warga Korea Selatan (Korsel) menonton tayangan televisi yang menunjukkan Presiden Korsel Moon Jae-in berpelukan dengan pemimpin tertinggi Korea Utara (Korut) Kim Jong Un ketika tiba di Pyongyang, Korut, Selasa (18/9)./Reuters-Kim Hong-Ji

Bisnis.com, JAKARTA – Spekulasi tentang kesehatan Kim Jong-un semakin kencang selama akhir pekan kemarin di tengah kabar soal kunjungan tim medis China dan penampakan kereta diduga milik pemimpin Korea Utara tersebut di suatu wilayah.

Pada Sabtu (25/4/2020), China dilaporkan mengirim tim medis yang terdiri dokter dan diplomat senior untuk memantau kesehatan Kim Jong-un.

Sementara itu, sebuah kereta serupa dengan yang pernah digunakan oleh para penguasa Korea Utara tampak diparkir di dekat sebuah kompleks di Wonsan, sekitar 230 kilometer dari Pyongyang, sejak setidaknya 21 April, menurut analisis citra satelit yang dirilis pada Minggu (26/4/2020) oleh situs web 38 North.

“Citra satelit menunjukkan kereta tiba beberapa saat sebelum 21 April dan masih ada pada 23 April, ketika tampaknya akan disiapkan untuk keberangkatan. Tidak ada indikasi kapan keberangkatan itu mungkin terjadi,” ungkap para analis.

Meski demikian, kehadiran kereta itu diakui tidak membuktikan keberadaan sang pemimpin Korut tersebut atau mengindikasikan apa pun tentang kesehatannya.

Selain itu, seorang penasihat terkemuka asal Korea Selatan juga menampik pemikiran bahwa Kim Jong-un sedang sakit atau bahkan meninggal.

“Sikap pemerintah kami teguh. Dia [Kim Jong-un] telah tinggal di daerah Wonsan sejak 13 April dan tidak terdeteksi pergerakan yang mencurigakan,” terang Moon Chung-in, penasihat kebijakan luar negeri untuk Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, kepada CNN.

Perkembangan terakhir ini memberi sedikit informasi tentang penguasa berusia 36 tahun itu. Pekan lalu, mencuat informasi bahwa ia sedang dalam kondisi kritis setelah menjalani operasi kardiovaskular.

Kim Jong-un, seorang perokok berat yang berat badannya telah membengkak sejak mengambil alih kekuasaan pada 2011, belum muncul di depan publik selama dua pekan dan untuk pertama kalinya melewatkan perayaan hari lahir mendiang kakeknya dan pendiri Korut, Kim Il Sung, pada 15 April.

Episode ini memperbarui pertanyaan lama tentang stabilitas rezim yang dibangun di atas tangan besi Kim dengan tiada pengganti. Setiap perubahan kepemimpinan di Korea Utara dapat meningkatkan ancaman ketidakstabilan di perbatasan China dan menimbulkan pertanyaan tentang kendali atas persenjataan nuklir di negara itu.

Kim Jong-un juga telah menjadi fokus upaya Presiden AS Donald Trump yang sejauh ini belum berhasil untuk membuatnya mengurangi persediaan senjata di Korut.

Misteri sosok bermodel rambut unik ini pun mendorong jurnalis, diplomat, dan pakar non-proliferasi di penjuru dunia menjelajahi citra satelit, outlet berita pemerintah, dan media sosial tak terverifikasi guna mencari petunjuk tentang kondisi orang nomor satu di Korut itu.

Tagar #kimjongundead sampai menjadi salah satu subjek teratas trending topic di seluruh dunia di Twitter pada Sabtu (25/4). Nama adik perempuannya, Kim Yo-jong, yang disebut-sebut merupakan kandidat terkuat untuk menggantikannya jika ia wafat, juga menjadi tren di Amerika Serikat.

“Informasi tentang kondisi kesehatan pemimpin kita Kim Jong-un adalah keliru dan jahat,” kata ketua Asosiasi Persahabatan Korea Alejandro Cao de Benos dalam sebuah twit pada Sabtu.

Namun Cao, yang ditampilkan dalam film dokumenter tentang Korea Utara berjudul "The Propaganda Game" pada 2015, tidak menerangkan apa yang dimaksudnya dan menolak berkomentar lebih lanjut ketika dihubungi oleh Bloomberg News.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper