Bisnis.com, JAKARTA - Australia tetap mempertahankan penutupan perbatasannya selama 3-4 bulan ke depan untuk melindungi negaranya dari meluasnya wabah virus corona atau Covid-19.
Kepala Medis Australia Officer Brendan Murphy mengatakan penutupan perbatasan tampaknya akan menjadi peraturan yang terakhir kali dicabut, saat aturan lainnya dilonggarkan. Murphy menyebutkan langkah itu merupakan respons Australia yang dianggapnyaa memiliki dampak yang besar.
“Melihat situasi global sekarang, pelonggaran kebijakan pembatasan di perbatasan akan sangat berisiko,” jelasnya, dikutip Bloomberg, Kamis (23/4/2020).
Setelah melaporkan pertumbuhan kasus baru di bawah 1 persen selama 11 hari berturut-turut, Australia tampaknya cukup berhasil dalam menanggulangi pandemi virus corona dibandingkan negara-negara lainnya misalnya Singapura, Italia, dan Prancis.
Pemerintah mengklaim kebijakan lockdown telah mengarah kepada situasi yang berkelanjutan dan terintegrasi sehingga ada perlambatan terhadap jumlah kasus baru. Kendati demikian, Australia bersikukuh tidak akan melakukan pelonggaran kebijakan setidaknya selama 3 minggu mendatang.
Dalam aturan lockdown ini, semua masyarakat diinstruksikan untuk tinggal di rumah, kecuali berbelanja makanan, alasan kesehatan, sekolah, dan berolahraga. Bahkan, di negara-negara bagian lainnya, perkumpulan hanya dibatasi dua orang, yang semuanya merupakan anggota keluarga. Diskotek, kasino, restoran, pusat olahraga, dan bioskop juga tetap tutup.
Baca Juga
Sebagai pertanda adanya pelonggaran untuk pertama kalinya, Pantai Bondi akan kembali dibuka pada pekan mendatang untuk berenang dan berselancar, setelah ditutup selama 1 bulan lamanya.
Sebelumnya, Perdana Menteri Australia Scott Morrison menyatakan negara itu mulai pulih dari pandemi corona Covid-19 dan kasus infeksi baru virus corona hampir tidak ada.
Oleh karena itu itu, dia mengatakan rumah-rumah sakit akan mulai kembali menjalankan operasi secara selektif dan sekolah-sekolah akan dibuka kembali bagi lebih banyak anak.
Sebagai bagian dari pembatasan sosial yang luas, Australia pada Maret melarang kegiatan semua operasi tidak darurat agar ranjang-ranjang di rumah sakit bisa dikosongkan di tengah kemungkinan bahwa gelombang kasus virus corona akan muncul. Sekolah-sekolah juga ditutup.
Namun, dengan tingkat infeksi Covid-19 yang sedang menurun dari sedikitnya 25 persen pada pertengahan Maret menjadi di bawah 1 persen sehari, Morrison mengatakan di Canberra bahwa Australia sudah bisa mengurangi beberapa pembatasan mulai pekan depan.
"Kita sedang dalam perjalanan untuk kembali dan menurut saya kita sudah mencapai titik balik," kata Morrison pada Selasa (21/4/2020).