Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus Stafsus Presiden, Istana Perlu Segera Bersih-Bersih

Lingkungan Istana dinilai perlu dibersihkan dari pihak-pihak yang melanggar etika jabatan demi kepentingan pribadi.
Ilustrasi-Para pejabat negara saat mengatre di Istana Negara untuk menyampaikan Selamat Idulfitri pada Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Jokowi, Rabu (5/6/2019)./Bisnis-Yodie Hardiyan
Ilustrasi-Para pejabat negara saat mengatre di Istana Negara untuk menyampaikan Selamat Idulfitri pada Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Jokowi, Rabu (5/6/2019)./Bisnis-Yodie Hardiyan

Bisnis.com, DEPOK - Lingkungan Istana dinilai perlu dibersihkan dari pihak-pihak yang melanggar etika jabatan demi kepentingan pribadi.  

Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens menilai pihak Istana perlu melakukan bersih-bersih karena dihadapkan pada tantangan internal yang cukup serius.

Hal tersebut dikatakan Boni dalam keterangan tertulisnya, Rabu (15/4/2020) menanggapi selentingan adanya staf khusus presiden yang mengirimkan surat kepada para camat atas nama perusahaan pribadinya tetapi dengan memakai logo resmi kenegaraan, hingga ada oknum staf khusus yang berbisnis dengan urusan Covid-19.

"Ini tentunya membuat reputasi dan legitimasi pemerintah tercoreng," tegas Boni.

Boni mengatakan di tengah kompleksitas penanganan wabah virus Corona atau Covid-19, pemerintah dihadapkan pada tantangan internal yang cukup serius.

"Situasi kita tidak mudah. Pemerintah sedang bekerja keras menjaga persepsi publik tetap positif dan saat yang sama harus menangani korban wabah," kata Boni.

Boni mengatakan tentunya situasi yang kacau di internal Istana akan menambah runyam keadaan.

"Saya kira demi perbaikan kinerja dan penyelamatan citra pemerintah perlu ada tindakan tegas terhadap bentuk perilaku menyimpang macam itu," ujarnya.

Masalahnya serius, lanjut Boni, karena berkaitan dengan etika jabatan di satu sisi, dan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah di sisi lain.

Lebih lanjut Boni mengapresiasi kerja keras dan komitmen Presiden Joko Widodo yang banting tulang bekerja di tengah terpaan fitnah dan ancaman permainan politik dari pihak-pihak yang ingin mengail di air keruh.

"Kita dengar ada kelompok anarco yang ingin melakukan penjarahan di sejumlah kota besar, dan beruntung Kepolisian telah bertindak cepat," kata Boni.

Kita juga lihat ada provokasi yang sistematis di media sosial untuk menyudutkan citra pemerintah, bahkan menyerang pribadi presiden. Semua ini dihadapi presiden dengan tenang.

"Jadi jangan lagi membebani presiden dengan manuver sepihak dari oknum lingkaran dalam Istana yang justru merusak semua kerja keras pemerintah," kata Boni.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper