Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Stafsus Presiden: Milenial Jadi Kunci Hentikan Penyebaran Virus Corona

Menurutnya Devara, kaum milenial dapat menjadi kunci untuk meredam wabah virus Corona. Namun, di sisi lain, generasi ini juga mampu menjadi salah satu penyumbang terbanyak orang yang terpapar virus Corona.
Peserta melakukan swafoto pada acara Spirit of Millennials Games Day 2018 di JI Expo Kemayoran, Jakarta, Kamis (13/12/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Peserta melakukan swafoto pada acara Spirit of Millennials Games Day 2018 di JI Expo Kemayoran, Jakarta, Kamis (13/12/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Milenial memiliki peran besar dalam mencegah dan melakukan kesiapsiagaan virus Corona (Covid-19).

Staf Khusus Presiden, Adamas Belva Syah Devara meyakinkan bahwa virus Corona tidak menyebar dengan sendirinya. Setiap orang bisa menjadi penyebaran virus Corona ini. Kesadaran terhadap penyebar potensial perlu mendapatkan perhatian bersama.

“Kita harus mulai dari kita sendiri. Kita tidak sedang berperang dengan virus tapi kita berperang dengan diri sendiri. Ya, itulah kenapa saya di sini untuk menyadarkan kita semua, ya anak muda ini supaya lebih aware, kalau kita ini sebenarnya adalah kunci juga untuk menghentikan penyebaran virus ini,” kata Belva Senin (23/3/2020).

Oleh karena itu, dia mengimbau kepada milenial untuk tetap melakukan jaga jarak atau sossial distancing. Apalagi, dia bercerita, saat menuju ke Graha BNPB atas undangan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid – 19, dia melihat jalanan masih ramai. Masih banyak orang yang berada di luar rumah.

“Jangan dulu hang out. Tidak perlu sosialisasi yang tak penting. Di rumah saja dulu. Karena generasi milenial ini adalah generasi penerus virus terbesar,” tegasnya.

Menurutnya, generasi milenial berpotensi sebagai generasi penular terbesar. Melihat data di Korea Selatan, ratusan ribu orang yang melakukan tes terdapat 25.000 hingga 300.000 orang. Hasil tes tersebut menunjukkan 30% kasus positif pada orang dengan usia 20 hingga 29 tahun.

“Ini tiga kali lebih besar daripada grup selanjutnya atau age group selanjutnya, 30 – 39 (tahun). Dan dua kali lebih besar daripada age group 40-49 (tahun). Jadi mayoritas itu sebenarnya yang sakit itu anak muda,” katanya.

Di sisi lain, Juru Bicara Gugus Tugas, Achmad Yurianto, mengingatkan pada Sabtu lalu (21/3/2020) bahwa data Kementerian Kesehatan dan data global menunjukkan bahwa kelompok usia muda memiliki daya tahan lebih baik dibandingkan dengan mereka yang berusia lanjut.

Dia menegaskan, bahwa bukan berarti kelompok yang usia muda ini tidak bisa terkena. Bisa terkena dan tanpa gejala inilah yang kemudian menjadi salah satu faktor cepatnya penyebaran ke orang lain karena mereka terkena tanpa gejala dan kemudian tidak melakukan isolasi diri.

Di samping itu, dia mengajak para milenial untuk memperhatikan konten seputar virus Corona melalu media sosial. Ia mengimbau untuk cermat dalam memperhatikan sumber konten sebelum membagikan konten kepada orang lain.

“Tolong jaga informasi, jangan malah menyebarkan hoaks. Dan, jika ada informasi yang baik, tolong sebarkan. Jangan stop di anda,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper