Bisnis.com, JAKARTA - Lima roket katyusha menghantam wilayah Zona Hijau yang dijaga ketat di Ibu Kota Irak dan tiga di antaranya langsung menghantam kedutaan besar AS meski dilaporkan tidak ada korban.
Menurut sumber keamanan, satu roket dilaporkan menabrak sebuah kafe pada waktu makan malam seperti dilaporkan Ajazeera.com, Senin (27/1/2020).
Ketegangan meningkat di Baghdad ketika polisi menembakkan gas air mata, peluru tajam terhadap para pelaku aksi protes.
“Kami ingin mereka keluar,” ujar para pengunjuk rasa Irak merujuk pada pasukan AS di Irak.
Serangan itu merupakan yang ketiga terhadap kedutaan besar AS selama bulan ini, yang terjadi di tengah ribuan mahasiswa yang membanjiri jalan-jalan Irak untuk melanjutkan gerakan anti-pemerintah dan anti pasukan asing.
Serangan roket itu merupakan yang pertama kali terjadi langsung mengenai kedutaan besar AS meski para pelaku serangan belum diketahui.
Perdana Menteri Adel Abdul Mahdi mengutuk serangan itu dalam sebuah pernyataan dan menyebutnya sebagai "agresi" yang bisa "menyeret Irak menjadi zona perang".
Satu orang dilaporkan tewas, lebih dari 100 lainnya terluka setelah pasukan keamanan berusaha membersihkan tempat duduk di kamp-kamp protes, menurut sumber medis.
Sumber medis lain mengatakan 75 dari mereka yang terluka berada di selatan kota Nassariya. Seorang saksi mata mengatakan para pemrotes membakar dua kendaraan keamanan, sedangkan ratusan demonstran lain menguasai jembatan-jembatan utama di kota itu.
Para pengunjuk rasa menuntut penghapusan elite penguasa yang korup dan mengakhiri campur tangan asing dalam politik Irak, terutama oleh Iran.