Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Usai Gempa, Tim Penyelamat Turki Cari Warga di Reruntuhan Gedung

Pada Jumat (24/1/2020), Turki diguncang gempa berkekuatan 6,8 magnitudo.
Annisa Margrit
Annisa Margrit - Bisnis.com 26 Januari 2020  |  08:38 WIB
Usai Gempa, Tim Penyelamat Turki Cari Warga di Reruntuhan Gedung
Grafik hasil pencatatan seismometer/seismograf, alat pencatat besaran gempa bumi. - Reuters

Bisnis.com, JAKARTA — Tim penyelamat mencari orang-orang yang berhasil selamat usai gempa berkekuatan 6,8 magnitudo mengguncang Turki pada Jumat (24/1/2020).

Reuters melansir gempa tersebut terjadi di Provinsi Elazig, sekitar 550 kilometer (km) timur Ankara. Gempa ini diikuti 462 gempa susulan.

Gempa tersebut menewaskan 29 orang dan melukai 1.466 lainnya. Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu memperkirakan masih ada 22 orang yang tertimpa gedung-gedung, sedangkan Badan Kedaruratan dan Bencana Turki menyampaikan 43 orang sudah diselamatkan.

Pemerintah menyampaikan 514 bangunan rusak berat dan 409 bangunan rusak ringan di Elazig serta provinsi tetangganya, Malatya. Selain itu, 72 bangunan roboh di kedua provinsi tersebut.

Warga diimbau untuk tidak kembali ke bangunan yang rusak karena masih ada bahaya gempa susulan. Bantuan tempat tidur, selimut, dan tenda telah dikirim ke aula olahraga, yang menjadi tempat pengungsian, di berbagai daerah. Bantuan makanan, penghangat, dan bantuan-bantuan lainnya pun terus dikirimkan.

Presiden Tayyip Erdogan membatalkan rencananya di Istanbul untuk menginspeksi upaya penyelamatan.

"Kami melakukan apapun yang bisa kami lakukan saat ini sebagai negara dan bangsa, dan akan terus melakukannya. Upaya penyelamatan di semua lokasi akan berlanjut," tegasnya.

Erdogan menambahkan rumah-rumah berangka baja akan segera dibangun di dua wilayah itu untuk dijadikan tempat tinggal bagi warga yang kehilangan rumah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

gempa turki

Sumber : Reuters

Editor : Annisa Margrit

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top