Bisnis.com, JAKARTA – Dewan Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera menyerukan agar Reuni 212 menjadi ajang peneguhan kebersamaan keumatan dan kebangsaan, menguatkan rasa saling memiliki NKRI serta mengukuhkan kebersamaan dalam kejayaan Indonesia.
DPP PKS menilai Reuni 212 dapat menjadi wadah untuk meningkatkan rasa saling percaya antarsesama anak bangsa, baik dalam bingkai Ukhuwah Islamiyan maupun Ukhuwah Wathaniah dan Basyariyah.
Sekjen DPP PKS Mustafa Kamal mengatakan partai itu memandang Reuni 212 merupakan gerakan sosial atas dasar kesadaran keagamaan dan kebangsaan yang berperan penting dalam menjaga Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan mengukuhkan NKRI.
“Karena itu selain reuni, PKS mendorong gerakan 212 proaktif memberikan kontribusi dalam menyelesaikan persoalan-persoalan riil umat dan bangsa dalam berbagai bidang, terutama dalam bidang ekonomi, pemberantasan korupsi, dan kerukunan antarumat beragama,” katanya melalui keterangan resmi, Minggu (1/12/2019).
Kendati begitu, partai yang dinahkodai oleh Sohibul Iman ini mengimbau kepada peserta Reuni 212 agar bersama-sama menjaga ketertiban, keamaan, kebersihan, dan menaati peraturan perundang-undangan yang berlaku.
PKS turut meminta agar semua pihak waspada jika muncul kelompok yang bertujuan memperkeruh suasana kebersamaan keumatan dan kebangsaan.
Baca Juga
“Waspada jika ada pihak-pihak yang menjadikan acara ini untuk tujuan di luar memperkuat kebersamaan keumatan dan kebangsaan serta melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku,” paparnya.
Adapun mulai dini hari nanti, sejumlah masyarakat muslim menggelar Maulid Akbar dan Reuni Mujahid 212 di Monumen Nasional, Jakarta. Panitia pelaksana menargetkan sekitar 1 juta orang ikut dalam agenda tersebut.
Panitia menyampaikan sejumlah isu dalam reuni tersebut mulai dari dugaan pencekalan Habib Rizieq, kasus penistaan agama yang dilakukan Sukmawati Soekarnoputri hingga kondisi masyarakat muslim di Gaza, Palestina.