Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menyatakan ketujuh staf khusus milenialnya tidak memiliki kewenangan khusus dan tidak bekerja penuh.
Pasalnya, dari tujuh staf khusus milenial yang diperkenalkan, Presiden Jokowi memberi tambahan tugas bagi Angkie Yudistia sebagai juru bicara Presidem Bidang Sosial.
"Untuk bidang-bidangnya, ini kerja barengan gitu. Jadi tidak kita [tidak terbagi-bagi], Mbak Angkie khusus jubir [juru bicara] bidang sosial. Saya tambahin tugas itu," ujar Jokowi di Istana Merdeka, Kamis (21/11/2019).
Tak hanya itu, Jokowi pun menyebutkan salah satu stafsusnya, Billy Mambrasar, bakal menempuh studi S3 di Universitas Harvard pada Oktober tahun mendatang.
"Tidak fulltime, beliau sudah memiliki kegiatan dan pekerjaan yang bisa mingguan, tidak harus ketemu. Tapi minimal seminggu dua minggu pasti ketemu. Bahwa masukan setiap jam setiap menit kan bisa saja," jelasnya.
Dia mengungkapkan pemilihan anak-anak muda untuk mengisi jabatan staf khusus dapat memberikan warna segar di pemerintahan, khususnya terkait dengan inovasi, gagasan, dan terobosan baru.
Baca Juga
Dia juga menambahkan pemilihan ketujuh stafsus tersebut tidak dilakukan secara mendadak. "Coba ditanyakan ke beliau, sudah berapa tahun saya berbicara dengan mereka dan berapa bulan saya bicara ke mereka siapkan ini. Nggak pernah saya dadakan," ujarnya.
Sementara itu, Staf Khusus Presiden Belva Devara yang juga merupakan CEO Ruang Guru ini menyatakan bahwa masing-masing stafsus memiliki cita rasa berbeda.
"Putri [Putri Tanjung] di sini kreatif, Angkie disabilitas, [Billy] daerah tertinggal 3 T [tertinggal, terdepan, terluar] , Mas Amin santri, Ayu mungkin diversity dan peace tolerance, dan Taufan mungkin di fintech," tekannya.