Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Agama Fachrul Razi menjelaskan program prioritas pembangunan sumber daya manusia dari aspek keagamaan.
Menurutnya, visi-misi Presiden terkait pembangunan SDM dijabarkan dalam delapan poin penting. Program di bidang agama ini dimulai pada periode 2020 - 2024
Adapun delapan poin tersebut yaitu Peningkatan kualitas kesalehan umat beragama; Penguatan moderasi dan kerukunan umat Bergama; Penyediaan layanan keagamaan yang adil dan merata.
Di samping itu, program lainnya adalah Peningkatan pemberdayaan kelembagaan sumber daya ekonomi umat; Perluasan akses pendidikan umum berciri khas agama, pendidikan agama dan keagamaan;
"Peningkatan kualitas pengelolaan dan mutu pendidikan umum berciri khas agama, pendidikan agama, dan keagamaan; Penguatan produktivitas dan daya saing pendidikan keagamaan; serta Peningkatan kualitas tatakelola yang efektif dan akuntabel,” katanya melalui keterangan resmi, Rabu (13/11/2019).
Di sisi lain, dia juga melihat adanya korelasi antara era industri 4.0, disrupsi dan hubungan keagamaan SDM.
Baca Juga
Menurutnya, perkembangan teknologi dan pemanfaatan media sosial membuat pengalaman keagamaan SDM semakin kompleks dan perlu mendapatkan perhatian.
“Disrupsi ini dengan teknologi yang semakin cepat, semakin banyak masyarakat yang mengakses media sosial, bahwa hampir dari setengah total masyarakat Indonesia menggunakan Medsos untuk berinteraksi dengan masyarakat dan mencari informasi termasuk terkait dengan agama. Masyarakat sering kali lebih fokus terhadap personal dan kritis terkait agama,” jelasnya.
Menag menyebut pihaknya terus mendorong terselenggaranya literasi digital keagamaan. Pasalnya, masyarakat tak hanya lebih tertarik mempelajari agama dari cara konvensional seperti tatap muka secara langsung, tetapi memanfaatkan kecanggihan teknologi dengan berbagai platform.
“Kami mendorong terus adanya literasi digital keagamaan, karena kecenderungan kita selain belajar dari tokoh agama seperti ustadz, juga belajar melalui internet, ini harus menjadi perhatian kita bersama,” ujarnya.
Kementerian Agama dalam hal ini juga terus mengembangkan komunikasi, terutama generasi milenial agar terhindar dari radikalisme dengan membuat konten yang mudah dipahami milenial.
Di bawah kepemimpinannya, Kemenag bakal mengoptimalkan peran agar konten terkait agama dan keagamaan mudah diakses oleh kalangan sebagai salah satu dorongan untuk meningkatkan kualitas SDM dari sisi keagamanan.