Bisnis.com, BANGKA SELATAN - Seluas 114 hektare sawah petani di Desa Temayang, Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) terancam gagal panen, karena tidak memiliki sumber air untuk mengairi lahan pertanian di daerah itu.
Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan mengatakan, ancaman gagal panen terjadi karena kondisi lahan mengalami kekeringan.
"Kita segera memberikan lima unit pompa air untuk mengatasi kekeringan sawah di Desa Temayang," katanya saat berdialog dalam mengatasi kekeringan dengan petani di Desa Rias seperti dikutip Antara, Senin (16/9/2019).
Dia menambahkan area persawahan di Desa Temayang terancam gagal panen, karena tidak memiliki sumber air untuk mendukung pertumbuhan tanamam padi di daerah itu.
Oleh karena itu, Gubernur akan memberikan bantuan pompa air sebanyak lima unit dengan kekuatan enam Dim dan diharapkan dapat membantu petani dalam mengatasi kekeringan selama musim kemarau ini.
Selain memberikan bantuan mesin air, imbuhnya, pemerintah provinsi juga akan melakukan menormalisasi bandar Air Pairam yang buntu. Perbaikan itu diharapkan mengalirkan air dari Bendungan Metukul sampai ke area persawahan Temayang. Upaya skala panjang lain yaitu membuat sudotan sejauh tiga kilometer dari Bendungan Metukul hingga Temayang.
Baca Juga
"Kekeringan yang terjadi di Desa Rias dan Temayang ini merupakan musibah bersama, maka proses penanganannya juga harus dilakukan secara bersama-sama," katanya.
Kasiterem 045/Gaya Letkol Inf Suhardi saat mendampingi Gubernur Kepulauan Babel mengatakan siap membantu pemerintah provinsi dan petani dalam mengatasi kekeringan di daerah itu.
"Kami akan mengerahkan prajurit untuk membantu petani dalam mengatasi sawah-sawahnya yang mengalami kekeringan," ujarnya.