Bisnis.com, JAKARTA — Partai Amanat Nasional menyatakan mendukung pemerintahan Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin. Akan tetapi belum ada sikap resmi apakah ingin jadi koalisi atau oposisi.
Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto mengatakan bahwa mendukung bukan berarti bergabung. Program bagus akan didukung. Jika sebaliknya dikritisi dengan adab dan sopan santun.
“Tapi kalau sampai hari ini tidak ada tuh yang mengajak PAN atau nawarin menteri. Itu tidak ada,” katanya di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (21/8/2019).
Yandri menjelaskan karena tidak ada yang mengajak untuk berkoalisi dengan Jokowi-Amin, partainya sadar tidak minta-minta sesuatu termasuk menteri.
Sampai saat ini PAN bersikap pasif, tak mengharap apa pun dari Jokowi-Ma'ruf Amin. Mereka juga sadar telah kalah dalam mengusung calon pada pemilihan presiden.
“Membentuk kabinet kan hak prerogatif Jokowi. Kita tidak ada ngoyo, tidak ada mengusulkan nama, tidak ada lobi sana-sini, tidak ngotot untuk masuk [koalisi],” jelasnya.
Baca Juga
Kini, Jokowi-Amin sudah menjadi calon presiden dan calon wakil presiden terpilih oleh Komisi Pemilihan Umum. Tugas PAN adalah mengawal pemerintah, ujarnya.
“Program Jokowi lima tahun ke depan supaya negara ini baik, rakyatnya makmur, sejahtera ya kita dukung. Kalau ada program yang tidak baik, ya kayak selama ini, kita kritisi, kita koreksi, kita kasih masukan,” ucap Yandri.