Bisnis.com, JAKARTA--Otoritas Malaysia melarang ulama kondang Zakir Naik memberikan ceramah di seluruh negara bagian Malaysia, menyusul kontroversi dugaan komentar rasis Naik.
Menurut laporan Malay Mail, dikutip Selasa (20/8/2019), pelarangan tersebut diperintahkan melalui surat edaran untuk semua kontingen kepolisian di seluruh Malaysia.
Kepala Komunikasi Kepolisian Kerajaan Malaysia Datuk Asmawati Ahmad mengonfirmasi surat edaran tersebut ketika dihubungi oleh Malay Mail.
"Ya. Perintah semacam itu telah diberikan kepada semua kontingen polisi dan ini dilakukan untuk kepentingan keamanan nasional dan untuk menjaga kerukunan ras," katanya kepada Malay Mail.
Naik saat ini sedang berstatus dalam investigasi oleh kepolisian federal Malaysia atas dugaan telah berkomentar rasis dalam kuliah umum yang dilakukannya di Kota Baru, Kelantan, Malaysia pada 8 Agustus 2019.
Dia dilaporkan telah mengatakan etnis India - Malaysia lebih setia pada Perdana Menteri India Narendra Modi ketimbang pemerintahan Mahathir.
Baca Juga
Dia juga mengeluarkan pernyataan yang ditujukan kepada etnis China-Malaysia, mengatakan bahwa mereka seharusnya dipulangkan ke negara asalnya karena mereka juga dipandang sebagai imigran.
Sebelumnya, Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad memastikan status izin tinggal permanen Zakir Naik bisa dicabut jika hasil investigasi polisi menunjukkan Zakir telah melukai masyarakat Malaysia.
"Dia punya status izin tinggal tetap. Kita bisa mengambil status itu jika dia terbukti merugikan bangsa dan negara ini ," kata Mahathir, seperti dikutip dari theweek.in.
Saat ini, lanjut Mahathir, kepolisian sedang menginvestigasi apakah dia benar melakukan tindakan itu atau tidak.
"Jika dia benar merugikan bangsa dan negara inimaka penting bagi kami untuk mencabut izin tinggal tetapnya dan dalam kasus ini tentu saja kita perlu mengambil langkah-langkah guna mencegahnya membuat ceramah provokatif yang cenderung membeda-bedakan ras."