Bisnis.com, JAKARTA – Seorang pria yang menjadi tersangka pembakaran studio animasi di Jepang barat mengatakan studio tersebut menjiplak karyanya dan tampaknya merencanakan serangan tersebut.
“Dia kelihatannya tidak puas, tampak marah, dan meneriakkan sesuatu tentang bagaimana karyanya dijiplak", ungkap seorang wanita yang melihat tersangka ditahan, seperti dikutip Reuters.
Dilansir Reuters dari NHK, pria tak dikenal itu berteriak, "Mati!" sebelum menyiram pintu masuk ke kantor pusat Kyoto Animation dengan cairan yang diduga bensin dan membakar gedung sekitar pukul 10.30 waktu setempat (08.30 WIB) Kamis (17/7/2019).
Kebakaran itu menewaskan 33 orang dan 10 orang lainnya kritis, ungkap pihak berwenang. Ini merupakan pembunuhan massal terburuk di Jepang sejak serangan pembakaran di Tokyo yang menewaskan 44 orang pada tahun 2001.
Polisi mencari petunjuk di gedung yang terbakar pada hari Jumat (18/7).
Sebelumnya, seorang pria mirip tersangka pergi ke sebuah pompa bensin pada hari Kamis dengan dua kaleng ukuran 20 liter. Dua kaleng, ransel, dan troli ditemukan di dekat lokasi, dan rekaman televisi menunjukkan lima pisau panjang yang diletakkan di tanah di luar gedung tiga lantai tersebut.
Tersangka tidak memiliki hubungan dengan Kyoto Animation. Sementara itu, alamat tersangka yang terdapat pada SIM-nya berada di Saitama. Tidak banyak yang diketahui tentang pria itu. Dia berada di bawah pengawasan polisi dengan luka bakar serius di wajah dan kaki.
NHK menunjukkan rekaman yang memperlihatkan tersangka berbaring telentang di tanah ketika dia berbicara dengan seorang petugas polisi, tanpa sepatu dan terlihat luka bakar di kaki kanannya.
Kyoto Animation, yang terletak di pinggiran kota dan berjarak sekitar 20 menit dengan kereta api dari Kyoto, menghasilkan seri animasi yang populer seperti "Sound! Euphonium". Studio ini dijadwalkan merilis film "Free! Road to the World - The Dream" bulan ini.
Studio ini terletak di antara dua jalur kereta dekat sungai di sekitar studio terdapat rumah dan blok apartemen kecil, beberapa toko dan tempat parkir perusahaan taksi.
Daerah itu ditutup pada hari Jumat pagi. Beberapa truk pemadam kebakaran masih ada di dekat lokasi. Beberapa petugas pemadam kebakaran juga tampaknya masih memadamkan sisa-sisa kebakaran.
