1. Sandiaga ke Prabowo: The One and Only Presiden RI
Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menggelar simposium untuk mengungkap fakta-fakta kecurangan Pilpres 2019 di Hotel Grand Sahid Jaya, Selasa (16/5/2019).
Berdasarkan pantauan Bisnis, acara tersebut dihadiri oleh Capres Nomor Urut 02 Prabowo Subianto, Cawapres Nomor Urut 02 Sandiaga Uno, tokoh-tokoh partai Koalisi Adil-Makmur, dan ratusan relawan.
Baca selengkapnya di sini.
2. Menkes: Penyebab Terbanyak Petugas KPPS Meninggal karena Penyakit Jantung
Kementerian Kesehatan mencatat kematian petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) usai pelaksanaan Pemilu 2019 paling banyak disebabkan oleh penyakit jantung.
Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengatakan, pihaknya sampai saat ini sudah menerima laporan Dinas Kesehatan terkait penyebab kematian petugas KPPS dari 25 provinsi.
Baca selengkapnya di sini.
3. Polri Persilakan Sandiaga Gugat Praperadilan soal Maraknya Tuduhan Makar
Polri menyarankan Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Salahudin Uno mengajukan gugatan praperadilan jika tidak terima dengan banyaknya orang yang dijerat dengan pasal makar.
Hal tersebut disampaikan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo untuk membantah sindiran Sandiaga Uno perihal banyaknya orang terancam pasal makar saat ini.
Baca selengkapnya di sini.
4. Ini Alasan Romahurmuziy Cabut Gugatan Praperadilan Jelang Putusan
Penasihat Hukum M. Romahurmuziy, Maqdir Ismail mengungkapkan alasan kliennya mencabut gugatan praperadilan jelang putusan karena Rommy ingin fokus mengadapi perkara pokok.
Maqdir sendiri mengaku dirinya baru mendapatkan perintah untuk mencabut gugatan praperadilan itu sebelum berangkat ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Baca selengkapnya di sini.
5. Empat Isu Kisruh Internal KPK dan Perlunya Perbaikan Manajemen SDM
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dinilai mesti segera memperbaiki tata kelola sumber daya manusia (SDM), demi mengurangi kisruh di internal lembaga.
"Ini terutama kalau kita lihat dari belum adanya cetak biru SDM KPK yang sampai saat ini masih belum selesai," ujar Peneliti Transparency International Indonesia Alvin Nicola dalam diskusi Evaluasi Kinerja KPK 2015-2019 di Kantor Indonesia Corruption Watch (ICW), Minggu (12/5/2019).
Baca selengkapnya di sini.