Kabar24.com, JAKARTA — PT Insera Sena, produsen sepeda merek Polygon diketahui akan mengambil alih PT Wijaya Indonesia Makmur Bicycle sekaligus mengambil alih seluruh kewajiban utang yang dimiliki Wijaya Indonesia Makmur (WIM).
Rencana pengambilalihan itu muncul ketika Wijaya Indonesia Makmur (WIB) Bicycle, produsen sepeda ikonik Wim Cylce ini tengah menjalani proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) di Pengadilan Niaga Surabaya.
Pengurus PKPU, Rifwaldi Rivai M. Noer mengatakan, Insera Sena akan mengakuisisi saham dan sekaligus mengambil alih seluruh kewajiban utang dari Wijaya Indonesia Makmur Bicycle sebagai debitur.
"Sekarang masih tahap due diligence [uji aspek hukum dan keuangan]. Agenda terakhir 22 April lalu mendapatkan perpanjangan 60 hari dan sampai 20 Juni nanti mereka minta sudah homologasi perdamaian. Dengan bergabungnya Polygon ini bagus ya," kata Rivai kepada Bisnis.
Dia mengatakan, Insera Sena nanti menjangkau semua segmen sepeda, selama ini hanya untuk sepeda kelas menengah ke atas.
Dengan demikian, lanjutnya, kehadiran Insera Sena diharapkan membangkitkan kembali bisnis Wim Cycle dan pertumbuhan produksi sepeda kian bertambah.
"Polygon akan selamanya [di Wijaya Indonesia Makmur Bicycle]. Dia nanti bukan sekadar investor dan lalu dilepas, tidak begitu. Polygon nanti membesarkan Wim Cycle dan mengembangkan usahanya," kata Rivai.
Sebelumnya, Rivai mengatakan, ada dua perusahaan yang menjajaki Wim Cycle untuk menjadi investor. Namun, terdapat satu investor yang menyatakan lebih siap dan merupakan produsen lokal dalam negeri.
Dihubungi terpisah, Direktur Polygon Bikes William Gozali tidak menampik pihaknya menjadi investor Wijaya Indonesia Makmur Bicycle. Dia meminta supaya untuk saat ini mengikuti proses PKPU yang sedang berjalan.
"[Proses PKPU] ya kira-kira begitu. Manajemen masih belum mengambil keputusan apa-apa dan masih terus mengkaji," kata William kepada Bisnis.
Namun demikian, kata William, pihaknya tidak ingin Wijaya Indonesia Makmur Bicycle hilang dari industri produsen sepeda Tanah Air.
"Kami merasa sayang kalau Indonesia harus kehilangan salah satu brand sepeda yang sudah sangat dikenal," ujarnya.
Wim Cycle terbelenggu PKPU karena produsen ini memohonkan secara sukarela dirinya untuk direstrukturisasi utang di pengadilan.
Wim Cycle memohonkan PKPU ke PN Niaga Surabaya dengan perkara No. 47/Pdt.Sus-PKPU/2018/PN Niaga Sby, terdaftar pada 23 November 2018, dan diputuskan PKPU oleh pengadilan pada 6 Desember 2019.
Pengadilan dalam putusannya menyatakan, Wim Cycle terbukti memiliki utang sebanyak Rp504,03 miliar sehingga harus direstrukturisasi utangnya.
Namun, dalam perjalanan waktu saat proses verifikasi utang PKPU tetap, Wim Cycle menggenggam utang sebanyak Rp700-an miliar.
Adapun utang Wim Cycle tersebar ke 3 bank, 3 lembaga pembiayaan dan gaji kepada para karyawannya. Utang kepada karyawan termasuk pesangon kepada pekerja yang telah dirumahkan oleh perusahaan tersebut.
Perusahaan ini dulu bernama CV Indonesia Makmur didirikan oleh Hendra Widjaja pada 1976. Awalnya memproduksi komponen sepeda di ibu kota Jawa Timur.
Dalam perjalanan waktu, perusahaan tidak hanya membuat spare part komponen sepeda tetapi juga membuat sepeda di Desa Bambe Driyorejo Industrial Estate. Perusahaan ini kemudian menggunakan nama merek Wim Cycle untuk produksi sepedanya.
Adapun PT Insera Sena, perusahaan sepeda yang dibangun pada 1989 dengan pusat pabrik berada di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.