Bisnis.com, MANGGARAI BARAT — Spedagi Indonesia siap mengembangkan inovasi teranyar, yakni sepeda lipat dengan rangka bambu bernama Spedagi Lempit.
Rencana itu terungkap dalam gelaran Impact Investment Day (IID) yang berlangsung pada 7—8 September 2024 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Acara tersebut diselenggarakan oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bekerjasama dengan Yayasan Bambu Lingkungan Lestari (YBLL).
Dalam acara itu, Spedagi bersama YBLL mencapai kesepakatan kerja sama untuk mengembangkan sepeda bambu lipat bernama Spedagi Lempit. Perjanjian kerja sama pun ditandatangani kedua pihak pada Minggu (8/9/2024).
Founder Spedagi Singgih S. Kartono menjelaskan bahwa pihaknya telah menemukan bibit bambu berkualitas tinggi dan perkembangan produk yang teruji. Spedagi pun perlu bekerja sama dengan pihak-pihak yang memiliki kemampuan dari sisi finansial dan sumber daya manusia (SDM) untuk mengembangkan potensi tersebut.
YBLL dinilai sebagai salah satu mitra yang tepat untuk inovasi selanjutnya dari spedagi, yakni sepeda bambu lipat.
"Sepeda lipat itu kami mau proses research and development. Sekarang baru tahap prototyping," ujar Singgih kepada Bisnis, saat berbincang di sela acara Impact Investment Day, Minggu (8/9/2024).
Baca Juga
Menurut Singgih, Spedagi berencana untuk memamerkan sepeda bambu lipat itu di World Expo 2025 Osaka. Produk itu dia harapkan dapat menjadi amunisi untuk memantik inovasi lainnya dengan Jepang.
"Kami punya rencana, memang kami ingin mengembangkan sepeda bambu di Jepang. Karena kan Jepang punya bambu, Jepang punya banyak sekali teknologi yang memungkinkan mereka membuat sepeda bambu yang baik. Konsepnya nanti Spedagi [menjadi] sister factory," ujar Singgih.
Singgih pun berharap dari Impact Investment Day pihaknya bisa mendapatkan dukungan, sehingga dia dapat membentuk tim manajemen berisi anak-anak muda dengan kapabilitas mumpuni untuk terus berinovasi.
"[Agar] mereka bisa membangun bisnis, social business plan yang keren tapi juga bisa direalisasikan dan di-support oleh para investor," ujar Singgih.