Bisnis.com, JAKARTA -- Sebanyak 15 orang, termasuk 6 anak-anak, tewas ketika sekelompok militan Islam melakukan aksi bom bunuh diri di Sri Lanka, Jumat (26/4/2019).
Peristiwa itu terjadi ketika polisi melakukan penggerebekan di Sainthamaruthu, dekat kampung halaman terduga pemimpin serangan Bom Paskah yang menewaskan lebih dari 250 orang, Zahran Hashim. Dia disebut-sebut ikut tewas dalam salah satu pengeboman pekan lalu.
BBC melansir Minggu (28/4), polisi menyatakan orang-orang bersenjata melepaskan tembakan ketika polisi akan menggerebek sebuah rumah. Tiga orang meledakkan bom yang kemudian menewaskan anak-anak dan tiga perempuan.
Tiga orang lainnya disebut tewas karena tertembak. Seorang warga sipil ikut meninggal setelah terjebak dalam aksi tembak menembak itu.
Di dalam rumah, ditemukan bom, generator, drone, dan baterai. Bom dan drone juga ditemukan dalam sebuah penggerebakan lain di kota tetangga.
Sainthamaruthu adalah kota dengan mayoritas warga Muslim. Sekitar 600 warga Muslim mengungsi ke sekolah terdekat setelah penggerebekan itu.
Polisi telah melakukan serangkaian penggeberekan di seluruh negeri sejak 3 gereja dan 4 hotel dibom sekitar sepekan lalu.
Presiden Maithripala Sirisena menyatakan badan intelijen Sri Lanka meyakini lebih dari 130 orang diduga terlibat dengan ISIS, yang telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan teror tersebut.
15 Orang Tewas dalam Penggerebekan Bom Paskah di Sri Lanka
Belasan orang meninggal ketika polisi Sri Lanka menggerebek sebuah rumah yang diduga menjadi salah satu basis kelompok militan yang bertanggung jawab atas serangan Bom Paskah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
22 menit yang lalu
Anak Buahnya Jadi Tersangka, Meutya Hafid Belum Bisa Lakukan Audit Sistemik
3 jam yang lalu