Bisnis.com, JAKARTA—Utusan calon presiden nomor 1 Joko Widodo atau Jokowi-Ma'ruf Amin, Luhut Binsar Panjaitan, menyatakan alasan di balik batalnya pertemuan antara dirinya dengan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto adalah karena Prabowo sedang sakit.
Ketika ditemui sesudah menghadiri rapat terbatas di Kantor Presiden, Luhut mengungkapkan dirinya sudah melakukan komunikasi dengan Prabowo terkait rencana pertemuan yang seharusnya dilaksanakan pada Minggu (21/4/2019).
“Ya, memang saya sudah telepon sama Pak Prabowo, bicara per telepon, ya kami kan teman. Bicara baik baik ketawa-ketawa, ya kita janjian mau ketemu. Hari Minggu kemarin, tapi kemudian ada masalah teknis beliau agak sakit flu, kita reschedule,” ujarnya.
Saat ditelepon, Luhut mengaku pembicaraan berjalan sangat cair karena Prabowo merupakan kawan baiknya. Bahkan, Prabowo disebut ingin makanan Jepang karena memang pertemuan tersebut merupakan janji makan bersama.
Pertemuannya dengan Prabowo diakuinya merupakan ide Jokowi untuk melancarkan silaturahmi pascapemilihan umum serentak pada 17 April lalu.
“Pak Prabowo kan orang baik, jadi saya hanya titip saja sebenarnya mau bilang, ya jangan terlalu didengerin lah kalau pikiran pikiran yang terlalu gak jelas basisnya. Karena pak Prabowo orang rasional juga,” kata Luhut.
Baca Juga
Tak hanya itu, Luhut pun mengakui bahwa Prabowo merupakan bagian dari sejarah Republik Indonesia sehingga memiliki peran yang sangat besar untuk terlibat langsung dalam mematangkan demokrasi di Indonesia dan menghormati apapun keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Saya dengan Prabowo orang rasional, punya spirit patriotisme tinggi, seorang negarawan, dia tidak pernah ingin menghancurkan negeri ini dengan keputusan yang keliru,” tambahnya.
Soal rencana pertemuan yang sempat tertunda, dia pun menyebut sudah menawarkan untuk kembali bertemu meski belum ada jadwal yang ditetapkan. “Nanti saya telepon lagi, kami kan bisa telepon teleponan,” tukas Luhut.