Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bawaslu Jabar Patroli Cegah Politik Uang

Badan Pengawas Pemilu Jawa Barat (Bawaslu Jabar) akan menggelar patroli di daerah guna mencegah praktik politik uang jelas Pemilu 2019.
Seorang pria melintasi papan hitung mundur elektronik Pemilu 2019 di kantor Bawaslu, Jakarta, Kamis (21/2/2019)./ANTARA-Akbar Nugroho Gumay
Seorang pria melintasi papan hitung mundur elektronik Pemilu 2019 di kantor Bawaslu, Jakarta, Kamis (21/2/2019)./ANTARA-Akbar Nugroho Gumay

Bisnis.com, BANDUNG - Badan Pengawas Pemilu Jawa Barat (Bawaslu Jabar) akan menggelar patroli di daerah guna mencegah praktik politik uang jelas Pemilu 2019.

Ketua Bawaslu Jabar Abdullah mengatakan pihaknya tengah melakukan himbauan pada seluruh peserta Pemilu untuk menghindari praktik politik uang.

"Ini penting sebagai komitmen bersama agar tercipta Pemilu yang demokratis," katanya di Gedung Sate, Bandung, Senin (8/4/2019).

Menurutnya setelah masa kampanye selesai dan memasuki masa tenang akan ada masa-masa rawan menjelang pencoblosan terkait politik uang.

"Bawaslu akan melakukan patroli kampanye di masa tenang dalam kaitan memastikan soal kemungkinan kerawanan tadi," ujar Abdullah.

Abdullah menilai praktik politik uang rentan terjadi sebelum 17 April berbentuk serangan fajar dan potensi terjadi di Jawa Barat menurut tinggi.

 "Sebagai kewaspadaan Bawaslu menghadapi hari H fokus pada hal tadi, agar pemilu kita tidak dicederai oleh politik transaksional. Kami perkuat fungsi pengawasan tadi dengan patroli," tuturnya.

Selain itu, pihaknya juga mengantisipasi terjadinya kekurangan logistik Pemilu dimana Bawaslu sudah mendata kekurangan 210.000 kertas suara.

"Ini menjadi catatan penting jangan sampai di Hari H terjadi ketidaksiapan dalam hal pemenuhan logistik utama dalam hal ini surat suara," katanya.

Bawaslu juga memastikan agar peredaran hoaks di wilayah tersebut tidak membuat situasi menjelang pemilihan tidak kondusif. "Pemilu hari ini penting kita jaga, ekspektasi publik datang ke TPS dengan tidak intimidasi, narasi kebencian," ujar Abdullah.

Di tempat yang sama, Gubernur Jabar Ridwan Kamil menambahkan pihaknya sudah mengimbau seluruh instrumen Pemprov Jabar bersikap netral dalam Pemilu 2019.

"Ini pertaruhan masa depan kita, tolong dicatat kita berkomitmen," paparnya.

Pihaknya juga bersama Bawaslu berkomitmen tidak boleh ada hal-hal yang melenceng dari aturan pada masa tenang untuk tidak boleh ada satupun pihak melakukan kampanye.

 "Baik fisik maupun digital. Bagaimana mengawasinya kita koordinasi tapi kita punya instrumen Jabar Saber Hoaks," kata Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil juga meminta Bawaslu selain mengawasi politik uang, juga mencegah terjadinya politisasi mesjid dan lalu lintas kotak suara dari TPS hingga kecamatan turut diawasi.

"Posisi pengawasan maksimal jadi warga bisa merasa tenang tanpa rasa curiga tanpa ada hal negatif yang mencederai nilai demokrasi," ujarnya.

Dia mengimbau seluruh warga Jawa Barat untuk menyalurkan hak pilih ketimbang golput guna menghindari calon pemimpin dan wakil rakyat yang keliru.

"Ada golput ideologis yang tidak bisa berubah. Golput teknis, jangan kemana-mana, jangan piknik dan wisata dulu, coblos," tambah Ridwan Kamil.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper