Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inggris Berada Di Persimpangan Jalan, Ini Agenda Brexit Seminggu Ke Depan

Perdana Menteri Inggris Theresa May telah secara resmi meminta penundaan mundurnya Inggris dari Uni Eropa guna berdiskusi dengan partai oposisi.
Ilustrasi brexit/Reuters
Ilustrasi brexit/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA--Perdana Menteri Inggris Theresa May telah secara resmi meminta penundaan mundurnya Inggris dari Uni Eropa guna berdiskusi dengan partai oposisi.

Inggris seharusnya resmi keluar  dari Uni Eropa pada 12 April 2019. Namun, pemerintah belum juga menyepakati rencana keluarnya Inggris. Hal ini disebabkan pemerintah Inggris ingin menghindari masalah dari keputusannya.

Waktu terus berjalan dan Perdana Menteri Inggris harus mencari strategi yang tepat. Theresa May harus meyakinkan Brussels untuk memberinya waktu dalam menjalankan kebijakannya.

Theresa May telah meminta Uni Eropa unti menunda Brexit hingga 30 Juni 2019.Dalam beberapa hari ke depan, Theresa May harus berbicara dengan Partai Buruh untuk menyepakati rencana lintas partai terkait skema  Brexit yang diinginkan negara itu.

Pembicaraan ini mungkin akan berlanjut selama beberapa hari mendatang.

Jika pembicaraan tidak dapat mencapai kesepakatan, pemerintah harus mengatur serangkaian alternatif Brexit untuk dipilih di parlemen. 

Berikut ini adalah rentetan agenda Brexit yang akan dijalankan Inggris seminggu ke depan.

SENIN (08/05)

Majelis Tinggi Parlemen Inggris diharapkan menyetujui undang- undang yang akan memaksa Perdana Menteri Inggris mengkonsultasikan jangka waktu penundaan yang akan diminta ke Uni Eropa.

Undang-undang ini belum pernah ada sebelumnya karena ini diperkenalkan untuk melawan permintaan pemerintah.

Keberadaan undang- undang ini akan membatalkan salah satu prinsip dasar politik Inggris - bahwa pemerintah memiliki kendali penuh atas proses pembuatan undang-undang baru.

Undang-undang tersebut kemungkinan akan menghadapi protes oleh pihak yang takut hal ini dijadikan opsi untuk menghentikan Brexit, dan juga dapat menetapkan preseden konstitusi yang berbahaya.

- Selasa (09/04)

Jika undang-undang disetujui secara resmi pada Senin (08/04/2019), Theresa May harus memberikan rencana penundaan Brexit kepada Parlemen.

Ini menimbulkan fokus lain di antara para legislator yang tengah terpecah suaranya dan merusak upaya Theresa May untuk membujuk Brussels.

- Rabu (10/05)

Theresa May dijadwalkan pergi ke Brussels untuk menghadiri Pertemuan Uni Eropa, di mana dia akan menyampaikan permintaan penundaan Brexit hingga 30 Juni.

Pertemuan ini akan berlangsung malam hari.

Sejauh ini, Uni Eropa mengungkapkan pihaknya akan memberikan penundaan jika Theresa May memberikan rencana yang jelas terkait dengan cara Inggris melanjutkan Brexit.

Presiden Dewan Eropa Donald Tusk mungkin akan menawarkan Inggris perpanjangan waktu yang fleksibel hingga satu tahun atau lebih cepat dari itu.

-Kamis (11/04/2019).

Theresa May akan memberikan statemen di parlemen Inggris setelah berbicara dengan Uni Eropa. Artinya, Theresa May dapat berbicara dengan legislator untuk memberikan informasi terbaru tentang pertemuan di Brussels.

-Jumat (12/04/2019)

Jika penundaan Brexit tidak dikabulkan, Inggris akan keluar dari Uni Eropa pada pukul 22:00 GMT.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper