Bisnis.com, JAKARTA – Perdana Menteri Inggris, Theresa May berada di bawah tekanan kuat untuk menetapkan jadwal pengunduran dirinya dari Downing Street setelah dua kali menolak kesepakatan Brexit yang didukung kelompok anggota parlemen garis keras.
May akan berpidato di hadapan anggota parlemen Konservatif hari ini waktu setempat pada saat House of Commons bersiap untuk memilih alternatif dari kesepakatan Brexit yang diajukannya sebagimana dikutip Thegardian.com, Rabu (27/3/2019).
Ada indikasi bahwa para pendukung Brexit enggan untuk mendukungnya dalam pemungutan suara ketiga, sehingga berisiko Brexit, atau istilah untuk memisahkan diri dari Uni Eropa, jauh dari kenyataan.
May menyebut kelompok anggota parlemen Konservatif bertarung 'seperti tikus dalam karung' untuk bertahan pada mimpi Brexit. Sebelumnya, tiga menteri mengundurkan diri guna mendukung mosi untuk mendukung parlemen.
Sebelumnya, May mengisyaratkan dirinya akan mengundurkan diri jika anggota parlemen mau mendukung proposal Brexit usulannya. May menyampaikan isyarat itu dalam percakapan pribadi dengan Tory Eurosceptics dalam perkumpulan Chequers pada Minggu (24/3/2019) malam.
"May juga menegaskan dia pertama-tama perlu tahu apakah jumlah dukungan (dalam parlemen) cukup banyak untuk diganti dengan perjanjian pengunduran diri sebelum dia setuju untuk menindaklanjutinya," tulis surat kabar itu.
Baca Juga
Wacana pengunduran diri May muncul ketika pemerintah dan parlemen Inggris tak kunjung menyepakati negosiasi Brexit. Berdasarkan undang-undang, Uni Eropa memberikan tenggat waktu hingga akhir Maret ini.