Bisnis.com, JAKARTA - Para pemimpin Eropa dan Perdana Menteri Theresa May menyepakati penundaan dalam waktu singkat pemisahan Inggris dari Uni Eropa dengan harapan memastikan Brexit berjalan tertib.
Inggris menghadapi tenggat waktu yang kasip hingga batas waktu 29 Maret untuk berpisah, tetapi para peimpin Uni Eropa mengatakan pemisahan itu bisa menunggu hingga 22 Mei jika anggota parlemen Inggris menyetujui sejumlah perjanjian dengan mereka minggu depan.
Akan tetapi bila House of Commons menolak kesepakatan sebagaimana yang telah dilakukan dua kali sebelumnya maka Brexit akan belaku mulai 12 April kecuali, jika Inggris telah memutuskan untuk mengambil bagian dalam pemilihan Parlemen Eropa tahun ini.
"Pada 12 April adalah tanggal utama dalam hal Inggris memutuskan apakah akan mengadakan pemilihan parlemen Eropa," kata Presiden KTT Dewan Uni Eropa Donald Tusk sebagaimana dikutip ChannelNewsAsia.com, Jumat (22/3/2019).
Inggris membutuhkan waktu untuk membuat undang-undang untuk mengambil bagian dalam pemilihan parlemen Eropa pada 23-26 Mei
May juga bersikeras tidak akan mendukung pemungutan suara lagi untuk mengakhiri keanggotaan London yang berusia 46 tahun dalam Uni Eropa.
"Saya sangat percaya bahwa akan salah untuk meminta orang-orang di Inggris untuk berpartisipasi dalam pemilihan ini tiga tahun setelah pemungutan suara untuk meninggalkan Uni Eropa," kata May.