Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Novel Bamukmin Ancam Bubarkan KPU

Dalam orasinya, Novel menyatakan kepada massa yang hadir akan bersama-sama membubarkan KPU jika komisi pemilihan umum ini berlaku tidak adil.
Novel Bamukmin saat berorasi dalam aksi unjuk rasa FUI di depan kantor KPU, Jumat (1/3/2019)./Bisnis-Aziz Rahardyan
Novel Bamukmin saat berorasi dalam aksi unjuk rasa FUI di depan kantor KPU, Jumat (1/3/2019)./Bisnis-Aziz Rahardyan

Bisnis.com, JAKARTA — Forum Umat Islam mengadakan aksi bertajuk Apel Siaga Umat untuk Pemilu di depan Kantor KPU, Jumat (1/3/2019).

Ketua Media Center Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin ikut berorasi dalam aksi tersebut. Dalam orasinya, Novel menyatakan kepada massa yang hadir akan bersama-sama membubarkan KPU jika komisi pemilihan umum ini berlaku tidak adil.

Novel menyinggung fenomena banyaknya kepala daerah yang tidak netral dengan terang-terangan mendukung pasangan calon tertentu.

"Kesempatan hari ini kita mendatangi KPU tak lain dan tak bukan untuk menuntut keadilan, saudara. Betul?" ujar Novel dalam orasinya di atas mobil komando.

"Saat ini sudah krisis kepercayaan. Mereka oknum-oknum aparat, baik sipil, Polri kita pertanyakan netralitasnya," tambah Novel.

Dalam orasi tersebut, Novel mempertanyakan kepala daerah dan pejabat negara seperti menteri, gubernur, wali kota, bupati, bahkan camat yang tidak netral.

Sebab itulah, Novel berharap KPU sebagai penyelenggara Pemilu 2019 agar tidak mempertontonkan ketidakadilan.

"Mudah-mudahan tahun ini bukan tahun berakhirnya KPU saudara-saudara, betul?" singgungnya sembari menghadap ke arah massa aksi.

"Apabila KPU mempertontonkan ketidakadilan, kalau KPU melakukan kecurangan, kalau KPU tidak netral, maka Demi Allah sama-sama kita bubarkan KPU saudara-saudara. Takbir! Siap bubarkan KPU? Siap bubarkan KPU. Takbir!" tambah Novel bersemangat.

Novel juga menyinggung fenomena orang gila yang masuk Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan laporannya ke Bawaslu untuk Menteri Agama Lukman H Saifuddin dan Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri.

Selain itu, Novel juga mengamini ide dari BPN Prabowo-Sandiaga agar setelah pemungutan suara, kotak suara dikumpulkan ke Komando Rayon Militer (Koramil) terdekat dari TPS.

"Kita minta kotak disimpan di Kodim atau Koramil. Kita tidak percaya terhadap camat-camat, betul?" ujar Novel.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper