Bisnis.com, JAKARTA -- Tanggal 24 Januari 2019 menjadi hari yang ditunggu-tunggu oleh banyak orang di Indonesia. Lusa nanti, mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok akhirnya keluar dari Rumah Tahanan Mako Brimob, Depok, Jawa Barat.
Setelah menjalani masa tahanan 2 tahun dipotong remisi 3 bulan 15 hari, terdakwa kasus penodaan agama tersebut akan menghidup udara bebas dan kembali ke masyarakat.
Sahabat Ahok sekaligus pasangannya saat memimpin DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, mengatakan banyak pelajaran yang diambil saat menjalani masa tahanan di Mako Brimob. Mantan Walikota Blitar itu menegaskan Ahok tidak memiliki kekhawatiran beradaptasi dan berbaur dengan masyarat setelah bebas.
"Oh enggak [ada kekhawatiran], dia sudah siap secara fisik dan batin," ujar Djarot ketika ditemui Bisnis di kawasan Kemang, Selasa (22/1/2019) malam.
Dia menuturkan dirinya sering menjenguk Ahok menjelang dibebaskan dan terakhir datang ke Mako Brimob pada Minggu (20/1). Kedatangan Djarot tak lain untuk memastikan kesiapan psikologis sahabatnya yang ingin dipanggil BTP itu selepas keluar dari tahanan.
Apalagi, sebelumnya Ahok merupakan orang nomor 1 di DKI Jakarta dengan kesibukan yang sangat tinggi. Tiba-tiba semua itu harus berganti menjadi hidup keterbatasan di dalam penjara.
"Saya sering jenguk agar bisa sharing macam-macam untuk memberi penguatan. Selama di Mako tidak pernah neko-neko, bahkan dia nginjek aspal saja enggak pernah," paparnya.
Ketika ditanya apakah Ahok akan langsung terjun ke politik, Djarot menilai ada indikasi ke arah situ tetapi tak akan terjadi dalam waktu dekat. Menurutnya, Ahok justru ingin kembali ke aktivitas lamanya sebelum menjadi politikus, yaitu sebagai pengusaha.
"Dia ditawari kerja, bisnis lah jadi pengusaha. Fokusnya sekarang itu dulu. Politik masih lama lah," ucap Djarot.
Seperti diketahui, Ahok menjalani masa tahanan di Rutan Mako Brimob sejak 9 Mei 2017 sebagai terpidana kasus penodaan agama. Dia divonis dua tahun penjara.
Jika mengacu jadwal, dia akan bebas murni pada 24 Januari 2019 setelah mendapat total remisi 3 bulan 15 hari.
