Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kesepakatan Brexit Terancam Kalah Suara, May Keluarkan Peringatan

Perdana Menteri (PM) Theresa May memasuki salah satu pekan paling bergejolak dalam pemerintahannya. Nasib atas kesepakatan Brexitnya dan mungkin masa jabatannya sebagai perdana menteri dipertaruhkan.
Theresa May/independent.co.uk
Theresa May/independent.co.uk

Kabar24.com, JAKARTA – Perdana Menteri (PM) Theresa May memasuki salah satu pekan paling bergejolak dalam pemerintahannya. Nasib atas kesepakatan Brexitnya dan mungkin masa jabatannya sebagai perdana menteri dipertaruhkan.

Kesepakatan Brexitnya kemungkinan akan menghadapi kekalahan dalam pemungutan suara di dalam Parlemen Inggris pada hari Selasa (15/1/2019) waktu setempat.

Karenanya, May akan menyampaikan seruan dengan peringatan bahwa saat ini ada lebih banyak peluang anggota Parlemen yang memblokir Brexit daripada memilih Inggris meninggalkan Uni Eropa tanpa kesepakatan.

“Bagaimana jika kita menemukan diri kita dalam situasi dimana Parlemen mencoba mengeluarkan Inggris dari Uni Eropa untuk menentang suara yang memilih bertahan? Keyakinan warga terhadap proses demokrasi dan politisi mereka akan menderita kerugian besar,” tutur May dalam pidatonya di Stoke-on-Trent pada hari Senin, menurut kutipan yang dirilis oleh kantor perdana menteri.

“Kita semua memiliki kewajiban untuk mengimplementasikan hasil referendum,” lanjutnya mengingatkan, dilansir dari Bloomberg.

Pilihannya untuk menyampaikan pernyataan tersebut di Stoke sangat penting. Kota yang pernah menjadi jantung industri tembikar global ini memilih dengan lebih tegas untuk meninggalkan UE dibandingkan dengan tempat lainnya di Inggris dalam referendum yang berlangsung pada 2016.

Peringatan May muncul setelah Sunday Times melaporkan bahwa sejumlah anggota parlemen berencana untuk mengambil kendali agenda legislatif dari pemerintah.

Tindakan ini akan memungkinkan Parlemen untuk memperpanjang batas waktu Brexit pada 29 Maret atau bahkan membatalkan keputusan untuk hengkang dari Uni Eropa.

Seorang pejabat senior pemerintah pada hari Minggu (13/1) menggambarkan rencana itu sebagai hal yang sangat memprihatinkan. Jika rencana ini berhasil, para pembuat undang-undang akan mendapatkan kendali tidak hanya atas undang-undang Brexit tetapi juga seluruh undang-undang.

May memiliki waktu selama 24 jam untuk menyelamatkan kesepakatan dengan Uni Eropa yang telah menghabiskan waktu hampir dua tahun untuk bernegosiasi. Namun begitu tetapi tugas ini tampaknya tidak memiliki harapan.

May tampaknya tidak mendapatkan lebih banyak dukungan yang dia butuhkan ketimbang Desember, ketika pemungutan suara secara dramatis ditarik sebelum dapat ditolak. Pertanyaannya sekarang adalah apa yang harus dia lakukan selanjutnya.

Kekalahan atas kesepakatan Brexit di dalam Parlemen akan membuat Inggris berada di jalur untuk meninggalkan UE tanpa pengaturan perdagangan baru.

Menurut analisis Bank of England, perpecahan semrawut seperti itu dapat memukul kinerja mata uang pound sterling dan harga rumah, sekaligus membenamkan Inggris ke dalam resesi yang lebih buruk daripada krisis keuangan satu dekade lalu.

Para pendukung Brexit berpendapat bahwa May harus kembali ke UE dan menegosiasikan kembali bagian-bagian yang paling kontroversial dari kesepakatan itu sebelum menyampaikan revisi kesepakatan untuk dilakukan pemungutan suara, meskipun Brussels telah mengindikasikan sedikit ruang untuk kompromi.

Para menteri senior juga dikatakan mendesak May untuk mengupayakan rencana bersama dengan pihak oposisi Partai Buruh demi meningkatkan kemungkinan Brexit yang secara signifikan lebih lunak.

Sementara itu, Uni Eropa sedang menantikan hasil pemungutan suara hari pada Selasa berikut margin dari kekalahan yang diperkirakan, sebelum mempertimbangkan tanggapannya, menurut para pejabat. Beberapa di antaranya memperkirakan bahwa May harus menunda Brexit.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper