Bisnis.com, JAKARTA - Majalah TIME menobatkan jurnalis The Washington Post Jamal Khashoggi dan tiga jurnalis lain sebagai "Person of the Year" atau "Sosok Tahun Ini" pada 2018.
Majalah TIME mendaulat Khashoggi dan jurnalis lain yang dipenjara serta dibunuh pada 2018 sebagai "The Guardians" atas jasa dan kontribusi mereka dalam mengungkap kebenaran, Senin (11/12/2018) waktu setempat.
"Pria gemuk berjenggot kelabu dan penampilan lembut itu berani tak sepaham dengan pemerintahan negaranya. Ia katakan pada dunia kebenaran soal brutalitas negaranya pada orang-orang yang bersuara. Dan ia dibunuh karena hal itu," tulis TIME dalam esai mengenai penghargaan tersebut, Selasa (11/12/2018).
TIME menerbitkan empat edisi khusus yang menampilkan sejumlah kelompok dan individu dari kalangan jurnalis yang menjadi target saat melaksanakan tugas mereka.
Sejumlah aktivis HAM memegang foto jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi dalam unjuk rasa di luar Kedutaan Besar Arab Saudi di Istanbul, Turki, Selasa (9/10)./Reuters-Osman Orsal
Nama lain yang juga mendapat penghormatan ini adalah para jurnalis The Capital Gazette yang dibunuh dalam penembakan massal di Maryland Juni lalu; dua reporter Reuters yang dipenjara karena menyelidiki pembantaian etnis Rohingya di Myanmar, Wa Lone dan Kyaw Soe Oo; dan Maria Ressa, jurnalis Rappler Filipina yang ditahan atas tuduhan pendomplengan pajak oleh otoritas setempat.
Baca Juga
"Tahun ini kami mengakui empat jurnalis dan satu organisasi pemberitaan yang telah mengorbankan hal besar untuk terus menghadapi tantangan pemberitaan. Mereka adalah representasi dari perjuangan besar yang dihadapi jurnalis di berbagai belahan dunia. Hingga 10 Desember 2018, 52 jurnalis telah terbunuh saat menjalankan tugas," kata Pemimpin Redaksi TIME Edward Felsenthal soal mengapa memilih sosok-sosok tersebut.
Langkah TIME memilih para jurnalis sebagai "Person of the Year" menuai dukungan banyak pihak, termasuk keputusan memilih Jamal Khashoggi yang tak lagi hidup.
"Ini adalah kali pertama kami memilih seseorang yang telah tiada, namun adalah suatu yang jarang kita temui pula bahwa kematiannya berdampak begitu luas," kata Falsenthal dilansir CNN.
"Pembunuhan Khashoggi telah membuat dunia internasional kembali menaruh perhatian pada Putra Mahkota Saudi dan perang berkepanjangan di Yaman," sambungnya.