Bisnis.com, ATLANTA - Sedikit-dikitnya tiga orang tewas dan ribuan rumah kehilangan listrik di Carolina dan Virginia pada Selasa (11/12/2018) pagi sesudah badai menghamburkan salju setinggi setengah meter lebih di beberapa bagian Amerika Serikat tenggara.
Satu orang meninggal akibat serangan jantung ketika dalam perjalanan ke perlindungan dan seorang wanita sakit parah meninggal ketika perangkat oksigennya berhenti bekerja, kata pernyataan kantor Gubernur Carolina Utara Roy Cooper. Seorang pengendara motor tewas di Carolina Utara barat daya pada Minggu akibat pohon roboh menimpa kendaraan itu, kata polisi.
Lebih dari 76.000 pelanggan kehilangan listrik di wilayah itu pada Selasa pagi, turun dari tertinggi 220.000 pada Senin, kata Poweroutage.us. Peringatan cuaca tetap berlaku, demikian Reuters melaporkan.
"Yang berbahaya adalah es hitam, yang sulit dilihat di jalan, yang disebabkan pembekuan kembali salju mencair," kata David Roth, peramal di Pusat Perkiraan Cuaca Layanan Cuaca Negara di College Park, Maryland.
"Beberapa pagi mendatang akan berbahaya, mungkin hingga Kamis pagi, sebelum kami melihat suhu terus-menerus di atas titik beku di daerah itu," katanya.
Akibat jalan tertutup es, sejumlah sekolah membatalkan atau menunda belajar pada Selasa di Georgia utara, Carolina Utara dan Virginia. Banyak kantor pemerintah juga menunda pembukaan pada Selasa bagi karyawan tidak penting.
Pada Minggu malam dan Senin pagi, badai itu menjatuhkan salju terberatnya di Whitetop, Virginia, di pegunungan Appalachian di sepanjang ujung barat perbatasan Virginia-Carolina Utara, kata Dinas Cuaca Negara Amerika Serikat. Whitetop mendapatkan setengah meter lebih salju. Greensboro, Carolina Utara, mendapatkan 41 sentimeter dan Durham, Carolina Utara 36 sentimeter.
Suhu diperkirakan meningkat di atas titik beku pada siang hari tapi akan turun kembali ke bawah titik beku pada malam hingga Kamis, kata Roth. Pada Jumat, suhu seharusnya mencapai 50-an derajat Fahrenheit di Carolina Utara di timur pegunungan ketika ada kemungkinan hujan.
Tidak ada perluasan penundaan penerbangan pada Selasa pagi di bandar udara utama di tenggara, kata laman pelacakan penerbangan FlightAware.
Badai itu, pada puncaknya, memicu pembatalan satu dari empat penerbangan masuk dan keluar dari bandar udara antarbangsa Charlotte/Douglas, keenam tersibuk di negara itu, dan bandar udara lain di seluruh wilayah tersebut, demikian FlightAware.