Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengadilan Kanada Bebaskan Putri Pendiri Huawei dengan Uang Jaminan

Hakim di pengadilan Vancouver menetapkan Meng dapat keluar dari penjara dengan membayar 10 juta dolar Kanada atau sekitar Rp109 miliar.
Meng Wanzhou, anggota direksi Huawei, menghadiri sebuah sesi di VTB Capital Investment Forum Rusia Calling! di Moskow, Rusia, Kamis (2/10/2014)./Reuters-Alexander Bibik
Meng Wanzhou, anggota direksi Huawei, menghadiri sebuah sesi di VTB Capital Investment Forum Rusia Calling! di Moskow, Rusia, Kamis (2/10/2014)./Reuters-Alexander Bibik

Bisnis.com, JAKARTA -- Pengadilan Kanada akhirnya membebaskan putri pendiri perusahaan Huawei, Meng Wanzhou, dari tahanan dengan uang jaminan.

Hakim di pengadilan Vancouver menetapkan Meng dapat keluar dari penjara dengan membayar 10 juta dolar Kanada atau sekitar Rp109 miliar.

Meski demikian, Meng kini harus mendekam di salah satu rumahnya di Vancouver dalam pengawasan penuh selama 24 jam sehari. Dia pun wajib memakai gelang elektronik pada kakinya agar aparat dapat terus memantau keberadaannya.

Meng, yang menjabat direktur keuangan di perusahaan telekomunikasi terbesar China itu, juga harus menghadapi proses ekstradisi ke AS.

Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa dia bisa turun tangan dalam kasus Meng jika hal itu dapat mengamankan kesepakatan dagang dengan China.

"Jika saya merasa hal itu baik untuk negara ini, jika saya merasa hal itu baik untuk apa yang pastinya menjadi perjanjian dagang terbesar yang pernah dibuat--yang adalah hal yang sangat penting--apa yang baik untuk keamanan nasional--tentunya saya akan melakukan intervensi jika saya pikir itu perlu," paparnya, seperti dilansir Reuters, Rabu (12/12/2018).

Meng, yang berusia 46 tahun, ditahan saat sedang transit di Bandara Vancouver pada 1 Desember 2018 atas permintaan AS. AS menuduhnya menggunakan anak perusahaan Huawei bernama Skycom untuk menghindari sanksi terhadap Iran antara 2009-2014.

Kejaksaan AS menyebut Meng secara publik mencantumkan Skycom sebagai perusahaan terpisah dari Huawei dan mengelabui bank-bank mengenai hubungan kedua perusahaan. Dia membantah tuduhan tersebut dan menyatakan akan melawannya melalui koridor hukum.

Penahanan itu membuat Pemerintah China berang. Kedutaan Besar China di Kanada mengeluarkan pernyataan bahwa Kanada telah menangkap seorang warga negara China yang disebutkan "tidak melanggar hukum AS atau Kanada".

Secara terpisah, seorang mantan diplomat Kanada bernama Michael Kovrig ditahan di China. Kovrig, yang kini bekerja untuk lembaga kajian International Crisis Group, pernah bertugas di Beijing dan Hong Kong.

Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau menyatakan pihaknya tengah mencari jawaban dari Pemerintah China terkait penahanan Kovrig. Namun, seorang pejabat Kanada mengklaim tidak ada korelasi antara penahanan Kovrig dan Meng.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper