Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Merasa Repot Ganti Baju 6 Kali Sehari

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan dalam sehari ia bisa lebih dari lima kali berganti pakaian. Alasannya, pekerjaannya sebagai Presiden membuat harus menghadiri sejumlah acara berbeda setiap harinya.
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kiri), Sekretaris Kabinet Pramono Anung (kedua kiri), dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno (kanan) menyampaikan konferensi pers mengenai peristiwa kecelakaan pesawat Lion Air JT-610 Rute Penerbangan Jakarta-Pangkal Pinang di Nusa Dua, Bali, Senin (29/10/2018)./JIBI-Ni Putu Eka Wiratmini
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kiri), Sekretaris Kabinet Pramono Anung (kedua kiri), dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno (kanan) menyampaikan konferensi pers mengenai peristiwa kecelakaan pesawat Lion Air JT-610 Rute Penerbangan Jakarta-Pangkal Pinang di Nusa Dua, Bali, Senin (29/10/2018)./JIBI-Ni Putu Eka Wiratmini

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan dalam sehari ia bisa lebih dari lima kali berganti pakaian. Alasannya, pekerjaannya sebagai Presiden membuat harus menghadiri sejumlah acara berbeda setiap harinya.

"Biasanya itu sehari saya bisa lakukan empat, lima, enam kali ganti karena gonta- ganti acara," kata Jokowi saat meresmikan pembukaan Konvensi Nasional Humas 4.0 di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/12/2018).

Menariknya, hari ini Jokowi justru 'salah kostum' saat membuka acara kehumasan tersebut. Ia seharusnya memakai batik, namun malah mengenakan setelan jas berwarna biru.

Jokowi menjelaskan ia terpaksa tidak memakai batik karena setelah ini akan melantik pelaksana tugas gubernur Riau dan Bengkulu.

"Mohon maaf bukan saya salah kostum, tidak. Karena saya sehabis ini harus lantik gubernur," ujarnya.

Ia merasa repot jika mengenakan batik, lalu tak lama harus berganti baju lagi.

"Tapi ini tadi sudah, saya enggak mau ganti, sudah. Sekali lagi saya mohon maaf dulu, nanti dipikir salah kostum," kata Jokowi.

Dalam acara itu, Jokowi berpesan agar para humas bisa menyosialisasikan pesan positif dan prestasi kepada publik agar terbangun kepercayaan dan reputasi lembaganya. Namun, dalam membangun reputasi itu, Jokowi meminta para humas tidak menyebarkan berita bohong atau hoax.

"Bagi bapak ibu humas perusahaan, ya membangun kepercayaan, reputasi perusahaan tanpa memberitakan keburukan perusahaan yang lain. Apalagi menebarkan hoaks, fitnah maupun ujaran kebencian. Bagi bapak ibu humas pemerintahan, ya sama," kata Jokowi.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : JIBI
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper