Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Australia Akan Pindahkan Kedubes ke Yerusalem, Begini Sikap Indonesia

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) kembali menegaskan bahwa Indonesia masih memegang prinsipnya terkait rencana Australia memindahkan kantor kedutaan besar dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memberikan penjelasan mengenai pencapaian tiga tahun politik luar negeri Kabinet Kerja, di Jakarta, Kamis (26/10)./JIBI-Dedi Gunawan
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memberikan penjelasan mengenai pencapaian tiga tahun politik luar negeri Kabinet Kerja, di Jakarta, Kamis (26/10)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) kembali menegaskan bahwa Indonesia masih memegang prinsipnya terkait rencana Australia memindahkan kantor kedutaan besar dari Tel Aviv ke Yerusalem.

“Posisi Indonesia sudah disampaikan dengan jelas dan tegas oleh Bu Menlu. Terkait Palestina, posisi Indonesia tidak akan berubah,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir di Jakarta, Kamis (18/10/2018).

Sebelumnya, Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison mengatakan Australia mempertimbangkan rencana pemindahan kantor kedutaan besar dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Pengumuman itu disampaikan bersamaan dengan kunjungan Menteri Luar Negeri Palestina Riyad Al-Maliki ke Indonesia pada Selasa (16/10/2018).

Terkait kecaman Indonesia terhadap rencana Australia tersebut, Kemlu menyebutkan bahwa pihaknya telah memanggil Duta Besar Australia untuk Indonesia, Gary Quinlan untuk dimintai penjelasan.

Arrmanatha meyebut bahwa Menlu Retno Marsudi secara khusus menyampaikan kepada Quinlan harapan Indonesia untuk Australia, supaya tidak mengambil langkah-langkah yang dapat mengganggu proses perdamaian antara Palestina dan Israel maupun stabilitas keamanan global.

Mengenai hubungan bilateral antara Indonesia dan Australia, pihak Kemlu menambahkan bahwa kemitraan kedua negara bertajuk Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) tengah pada proses penerjemahan dokumen.

“Apabila semua itu [kelanjutan kerja sama] berjalan dengan baik, kita bisa menandatangani IA-CEPA itu akhir tahun ini, itu targetnya,” kata Arrmanatha.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper