Bisnis.com, JAKARTA - Meski pada awalnya belum memiliki pengalaman sebagai Duta Besar, Mochammad Luthfie Witto’eng mengaku tak mengalami kesulitan menjalankan tugasnya sebagai Duta Besar RI untuk Venezuela merangkap Republik Trinidad & Tobago, Grenada, Saint Lucia, Negara Persemakmuran Dominika, dan Saint Vincent & Grenadines.
Sebagai seorang marinir di TNI Angkatan Laut, dia pernah mendapatkan pengalaman bertugas menjadi Asisten Atase Pertahanan di Moskwa, Rusia, dan Atase Pertahanan di Den Haag, Belanda. Pengalaman itulah yang membuatnya cepat beradaptasi dan memahami tugas-tugas yang harus dijalankan oleh seorang duta besar.
“Secara otomatis, pengalaman saya berada di lingkungan kerja Perwakilan RI membuat saya lebih cepat dan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja,” ujar Luthfie, kepada Bisnis.
Adanya dukungan dari staf KBRI, serta arahan yang jelas dari Presiden Joko Widodo dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi juga semakin memantapkan langkahnya dalam upaya memperkuat hubungan RI dengan Venezuela serta negara-negara akreditasi lainnya.
Menurutnya, kelancaran dalam menjalankan tugas sebagai dubes juga harus didukung oleh kondisi tubuh yang bugar. Di sela-sela kesibukannya menjalankan tugas, Luthfie selalu menyempatkan untuk berolahraga.
Adapun, olahraga favoritnya ialah joging dan golf. Tak hanya menjaga kebugaran tubuhnya sendiri, tetapi dia juga mengingatkan para stafnya tentang pentingnya menjaga kesehatan tubuh, dan menyediakan fasilitas olahraga seperti tenis meja dan badminton.
Selama mengemban tugas sebagai dubes, Luthfie melihat ada banyak kebiasaan menarik dari masyarakat di Venezuela yang bisa ditiru masyarakat di Indonesia. Misalnya, kebiasaan mengantre dan selalu mendahulukan manula atau peyandang disabilitas pada saat antre.
“Ini sudah menjadi kebiasaan tanpa harus dibuat pengumuman atau papan perhatian, semua orang secara otomatis akan membuat antrean,” ungkapnya.
Hal-hal menarik lainnya dari Venezuela yang dapat ditiru ialah sebagai negara dengan masyarakat yang memiliki perbedaan agama, tingkat toleransi di Venezuela juga sangat baik.
Selain itu, negara tersebut juga sudah cukup lama menjalankan program diversifikasi pangan dengan mengangkat cita rasa tradisional dan memadukannya menjadi makanan dasar favorit di restoran-restoran berkelas. Beberapa bahan pokok yang digunakan antara lain singkong, olahan jagung, dan pisang.