Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia Police Watch meminta supaya Kepolisian segera menuntaskan kasus video mesum yang diduga melibatkan oknum anggota DPR.
Ketua Presidium IPW Neta S. Pane mengatakan bahwa dalam kasus ini alat buktinya sudah cukup jelas, tetapi polisi belum juga bertindak.
"Tidak ada alasan bagi Polri untuk tidak mengusutnya. Jika Polri mengaku tidak memiliki alat bukti dalam kasus itu, IPW siap memberikannya kepada Polri," kata Neta melalui siaran pers, Senin (18/6/2018).
Jika kasus ini tidak segera diusut, tuturnya, akan muncul kesan di publik bahwa Polri bersikap aneh, diskriminatif, dan tidak transparan.
Menurutnya, sikap Polri tersebut tercermin dalam beberapa penanganan kasus atau kejadian.
"Sikap aneh polisi ini ditandai sejak kasus kerusuhan di Rutan Brimob di mana Polri mengatakan tidak ada yang tewas, padahal sejak tengah malam publik sudah mengetahui ada lima polisi yg tewas dibantai teroris dan akhirnya Polri baru mengakui hal itu menjelang sore, setelah kematian itu terjadi 20 jam."
Baca Juga
Sikap Polri yang tertutup ini, lanjut Neta, dikarenakan Polisi merasa malu sebab markas pasukan elite kepolisian bisa dikuasai teroris selama 36 jam dan teroris berhasil membantai lima polisi, sedangkan teroris yang tewas hanya satu.
Jika merujuk pada penerbitan surat penghentian penyidikan perkara kasus dugaan chat porno yang melibatkan Rizieq Shihab, Neta mengatakan bahwa hal itu menjadi wajar karena tidak ditemukan bukti.
"Sementara dalam kasus video porno yang mirip anggota DPR ... polisi tak kunjung bertindak. Polisi mendiamkan kasus ini padahal saksi-saksi yang melakukan porno aksi sangat jelas, ada 2 perempuan dan 1 lelaki, tapi kenapa polisi mendiamkan kasus yang alat buktinya sangat jelas dan polisi hanya sibuk memburu kasus Rizieq yang tidak jelas alat buktinya," paparnya.
Sebelumnya beredar video mesum berdurasi 2 menit 35 detik berjudul aryodj di apartemen. Si pria terlihat beradegan syur dengan salah seorang wanita. Wanita lain merekamnya.