Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IPW: Polri Tak Serius Ungkap Kerusuhan Mako Brimob

Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S. Pane menyesalkan sikap Polri yang masih belum mengumumkan pihak-pihak yang bertanggung jawab atas terjadinya kerusuhan di Rutan Mako Brimob.
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S. Pane
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S. Pane

Bisnis.com, JAKARTA -- Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S. Pane menyesalkan sikap Polri yang masih belum mengumumkan pihak-pihak yang bertanggung jawab atas terjadinya kerusuhan di Rutan Mako Brimob.

"Sudah 20 hari kasus kerusuhan di Rutan Brimob, tapi hingga kini Polri belum juga mengumumkan dan mencopot pejabat kepolisian yang harus bertanggung jawab," kata Neta S Pane di Jakarta, Selasa.

Pihaknya kecewa karena Polri seakan menganggap kasus kerusuhan ini sebagai kasus kecil sehingga tidak ada pemberian sanksi bagi pihak-pihak yang bertanggung jawab. Padahal kasus ini menewaskan lima anggota polisi.

Neta mendesak Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian untuk segera mencopot para pejabat Polri yang bertanggung jawab atas terjadinya kerusuhan ini yang diduga disebabkan oleh kecerobohan dan kelalaian aparat kepolisian.

"Kapolri pernah beberapa kali mengatakan jika ada pejabat Polri yang tidak becus menjalankan tugasnya seperti kapolres atau kapolda kecolongan di wilayah tugasnya, akan segera dicopot dari jabatannya," katanya.

IPW menambahkan, Polri juga harus segera mengumumkan para pelaku pembantaian sadis terhadap lima polisi yang gugur di Rutan Brimob.

"Ini perlu segera dilakukan Polri untuk rasa keadilan bagi keluarga korban sehingga lima polisi itu tidak terkesan mati konyol tanpa diketahui siapa pembunuhnya," katanya.

Sebelumnya sebanyak 156 narapidana teroris bertindak rusuh dan menyandera sembilan anggota Polri di Rumah Tahanan Cabang Salemba Kelapa Dua Depok pada Selasa (8/5) malam.

Akibat penyanderaan itu, lima anggota Polri gugur usai dibunuh narapidana teroris, empat anggota Polri lainnya mengalami luka dan seorang narapidana yang menjadi salah satu pentolan teroris tewas ditembak.

Kelima anggota yang meninggal dunia itu yakni Iptu Yudi Rospuji Siswanto, Aipda Denny Setiadi, Brigadir Polisi Fandy Setyo Nugroho, Brigadir Satu Polisi Syukron Fadhli dan Brigadir Satu Polisi Wahyu Catur Pamungkas.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Fajar Sidik
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper