Bisnis.com, JAKARTA – Penasihat ekonomi Gedung Putih Gary Cohn, yang menentang rencana kenaikan tarif baja dan aluminium oleh Presiden AS Donald Trump, menyatakan pengunduran diri dari posisinya pada Selasa (6/3/2018).
"Merupakan kehormatan bagi saya untuk melayani negara dan memberlakukan kebijakan ekonomi pro-pertumbuhan untuk menguntungkan warga AS, khususnya berlakunya reformasi pajak yang bersejarah. Saya berterima kasih kepada Presiden karena telah memberi saya kesempatan ini dan mendoakan kesuksesan bagi dia dan pemerintahannya," kata Cohn dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Gedung Putih, seperti dikutip Reuters.
Kepergiannya sebagai direktur Dewan Ekonomi Nasional setelah dia menjabat selama lebih dari satu tahun di posisi tersebut.
Menyusul berita pengunduran diri Cohn, dolar AS melemah, sementara reksadana yang diperdagangkan di bursa yang melacak indeks S&P 500 turun 1%.
Pengumuman Trump pekan lalu mengenai rencananya untuk mengenakan tarif membuat sejulamlah saham AS melemah dan terjadi setelah perdebatan sengit di Gedung Putih antara Cohn dan pendukung perdagangan bebas lainnya dengan dan penasihat proteksionis seperti Peter Navarro, menurut sumber dari Gedung Putih.
Cohn, yang merupakan mantan presiden direktur dan Chief Operating Officer bank investasi Goldman Sachs, dipandang sebagai benteng pertahanan di Gedung Putih melawan kebijakan proteksionisme. Pelobi bisnis sering menganggap Cohn sebagai sekutu terkuat mereka di Gedung Putih.
Baca Juga
"Gary Cohn adalah salah satu bintang Wall Street sejati di balik rencana pajak Trump, dia akan dirindukan, kami pikir dia mungkin akan beralih dalam jangka menengah menjadi Menteri Keuangan," kata Andrew Brenner, kepala pendapatan tetap internasional di NatAlliance Securities LLC.