Kabar24.com, DENPASAR - Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida Ketut Jayada akhirnya angkat bicara soal jebolnya dinding tanggul pelimpahan atau spillway Bendungan Titab yang terjadi pada Selasa (6/2/2018) sekitar pukul 15.00 WITA.
Menurut Ketut kejadian ini terjadi lantaran kelebihan air akibat musim penghujan. Ditambah pula dengan drainase yang tidak berfungsi dengan maksimal sehingga menekan dinding tanggul dan membuatnya jebol.
Walaupun demikian, dia memastikan jebolnya bagian tanggul pelimpahan ini tidak ada hubungannya dengan kondisi bendungan. Tanggul ini sendiri terpisah dengan bendungan dan berada di bagian hilirnya. Sehingga menurutnya, hingga saat ini Bendungan Titab masih berfungsi dengan baik dan aman.
"Jadi bukan bendungan yang jebol, bendungannya masih baik-baik saja, yang jebol sayap hilir spillway untuk mengalirkan kelebihan air bendungan," kata Ketut ketika dihubungi Bisnis, Kamis (8/2/2018).
Adapun tanggul pelimpahan ini memiliki tinggi 12 meter dan panjang 36 meter. Tanggul ini sebenarnya difungsikan untuk mengalirkan kelebihan air bendungan ke sungai.
Lantaran kelebihan air yang terjadi sewaktu-waktu, kolam ini sendiri jarang berfungsi. Jayada mengatakan, jika dihitung, kolam ini baru mengaliri air ke sungai paling tidak sekali dalam setahun.
Baca Juga
"Sekarang air masih bisa ngalir, ini kan kelebihan air di bendungan jarang sekali," tambah Ketut.