Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Medali Hanya untuk 500 Finisher, Lombok Marathon 2018 Berakhir Ricuh

Lomba lari jarak jauh Lombok Maraton 2018 hari ini, Minggu (28/1/2018) berakhir ricuh, karena jumlah medali yang disediakan panitia hanya untuk 500 pelari yang menyentuh garis finish, sedangkan peserta lokal ngotot meminta medali tersebut.

Bisnis.com, MATARAM—Lomba lari jarak jauh Lombok Maraton 2018 hari ini, Minggu (28/1/2018) berakhir ricuh, karena jumlah medali yang disediakan panitia hanya untuk 500 pelari yang menyentuh garis finish, sedangkan peserta lokal ngotot meminta medali tersebut.

Kericuhan  bermula saat panitia tidak memberikan medali setelah para pelari menuntaskan larinya hingga garis finish, seperti pada lomba maraton lainnya.
Akibat tidak ada kejelasan dari panitia, para peserta akhirnya beramai-ramai melakukan protes hingga naik ke atas panggung utama yang berada di halaman Kantor Gubernur NTB.

"Terus terang kami kecewa dengan sikap kami panitia yang terkesan tidak siap melaksanakan 'event' seperti ini. Padahal kami sudah membayar mahal untuk ini," ungkap salah satu pelari, Diego, kepada Antara hari ini Minggu (28/1/2018).

Pelari lainnya asal Jakarta yang tidak ingin disebutkan namanya juga menyayangkan sikap panitia yang terkesan tidak responsif. Terutama soal pemberian medali dan piagam. Karena, setiap pelari yang menyentuh garis "finish" akan diberikan medali dan piagam, meski tidak keluar sebagai pemenang.

"Kami jauh-jauh datang untuk mengikuti kegiatan ini. Tapi hanya kekecewaan yang kami dapatkan," katanya.

Akibat kejadian ini, para pelari yang sudah sejak pagi berada di panggung utama setelah menyentuh garis finish mengajukan protes hingga ke atas panggung. Kericuhan ini tidak sampai melebar setelah para peserta ditenangkan sejumlah aparat kepolisian yang berjaga-jaga.

Menanggapi hal ini, Ketua KONI NTB Andy Hadianto mengakui ada keterlambatan pada penyerahan medali Namun hal tersebut bukan disengaja karena medali yang disediakan penyelenggara terlambat datang.

"Sebenarnya karena kurang sabar saja, ketika sabar kan selesai. Memang ada keterlambatan di transportasi, karena medali di pesan di Singapura," ucapnya.

Menurutnya, medali yang disediakan jumlahnya sangat terbatas. Karena, pihak panitia hanya menyediakan 500 medali untuk peserta yang mampu menyentuh garis "finish" sesuai waktu yang ditetapkan.

"Banyak peserta lokal yang tidak paham aturan. Kita umumkan itu 500 'finisher' saja yang dapat. Tapi semua minta, medali tidak cukup. Padahal sebelumnya sudah diumumkan saat start. Bahkan, saya sendiri yang umumkan," jelasnya.

Andy sendiri mengaku kecewa atas pihak penyekenggara. Bahkan seusai kegiatan ini pihaknya akan melakukan evaluasi Lombok Marathon, apakah untuk tahun 2019 masih akan tetap dilaksanakan atau tidak setelah kejadian ini.

"Saya juga kecewa dengan penyelenggara. Kita akan evaluasi lagi, apakah akan tetap dilaksanakan, kalau kira-kira tidak bagus saya tidak mau lagi melaksanakan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper