Kabar24.com, JAKARTA - Kepolisian Myanmar mengeluarkan tembakan ke arah pengunjuk rasa dari etnik Rakhine sehingga membuat tujuh orang tewas di Mrauk, Negara Bagian Rakhine.
Mereka memprotes larangan peringatan tahunan keruntuhan kerajaan kuno Budha Arakan yang ditaklukkan oleh pasukan Burma lebih dari 200 tahun lalu.
Lebih dari 4.000 orang mengikuti demonstrasi di Mrauk, ibu kota kerajaan kuno Arakan, setelah pihak berwenang tidak mengeluarkan izin bagi acara peringatan tersebut.
Sebagian pengunjuk rasa mengepung kantor pemerintah sebagai bentuk protes dan polisi sampai mengeluarkan tembakan yang menewaskan tujuh orang sebagaimana dikutip BBC.com pada Rabu (17/1/2018). Sejumlah orang yang luka sudah dilarikan ke rumah sakit.
Pihak berwenang mengatakan polisi pada awalnya mengeluarkan tembakan peluru karet untuk membubarkan pemrotes.
Polisi baru menggunakan amuninasi ketika para demonstran yang beragam Budha itu mulai melemparkan batu dan bata.
Ketegangan komunal di negara bagian Rakhine meningkat tajam selama beberapa tahun terakhir. Adapun unjuk rasa kali ini bertepatan dengan hari ketika Myanmar dan Bangladesh menyetujui kerangka waktu pemulangan pengungsi Muslim Rohingya dari Bangladesh ke Rakhine di Myanmar.