Kabar24.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo angkat bicara terkait penundaan pengumuman rekomendasi calon gubernur (cagub) untuk Pilgub Jawa Tengah 2018.
Dia mengklaim penundaan rekomendasi itu tak ada hubungannya sama sekali dengan sidang kasus megaproyek e-KTP yang ikut menyeret namanya.
"Proses sidang itu enggak ada hubungannya dengan rekomendasi cagub. Sabar, masih tanggal 7 Januari besok. Memang saya menunda tidak datang (saat sidang e-KTP). Tetapi saya sudah minta untuk diundang lagi pada pekan depan," kata Ganjar, usai menghadiri peletakan batu pertama proyek normalisasi Banjir Kanal Timur, di Sawah Besar, Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (5/1/2018).
Ganjar menyatakan tak ada persiapan khusus untuk menghadapi rekomendasi cagub Jateng dari partainya. Ia pun menyatakan kesiapannya jika kembali dicalonkan di bursa Jateng.
"Ditugaskan siap, tidak ditugaskan lagi tetap siap," bebernya.
Ia menjelaskan dalam tradisi sistem kepartaian di internal PDIP, semua kader masih berpeluang besar untuk mendapatkan rekomendasi dari Ketum Megawati Soekarnoputri.
Baca Juga
"Dapat rekomendasi atau tidak ya biasa, tenang saja. Karena dalam tradisi PDIP itu, tidak ada satupun kader yang berani mengklaim aku pasti maju dan menang. Jateng kan pernah punya sejarah baru. Tiba-tiba muncul nama baru seperti Ganjar di Pilgub yang lalu siapa yang menyangka," terangnya.
Secara prinsip, ia mengaku menyerahkan semua keputusan rekomendasi kepada pengurus DPP PDIP. Keputusan yang muncul nantinya akan dihormati dan akan menjalankan tugas-tugas kepartaian seperti biasanya.
Disinggung soal nama calon wakil gubernur yang akan disodorkan partainya, menurutnya sampai saat ini masih digodok di kalangan internal.
Kini, dari 24 nama yang mendaftar sebagai calon wakil gubernur, jumlahnya semakin mengerucut menjadi 19 nama.
Nama-nama tersebut berasal dari latar belakang beragam mulai purnawirawan jenderal, advokat, kader-kader PDIP sampai pengusaha warteg.