Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi IMK di Bali Tidak Ideal, Banyak Kerajinan Tidak Berkembang

Produksi Industri manufaktur Mikro dan Kecil atau IMK di Bali pada triwulan III tahun 2017 hanya naik 1,10% dibanding periode sebelumnya padahal untuk mencapai angka ideal pertumbuhan seharusnya di atas 7%.
Perajin menyelesaikan pembuatan miniatur kapal/Antara-Fajrin Raharjo
Perajin menyelesaikan pembuatan miniatur kapal/Antara-Fajrin Raharjo

Kabar24.com, DENPASAR – Produksi Industri manufaktur Mikro dan Kecil atau IMK di Bali pada triwulan III tahun 2017 hanya naik 1,10% dibanding periode sebelumnya padahal untuk mencapai angka ideal pertumbuhan seharusnya di atas 7%.

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bali Anak Agung Ngurah Alit Wiraputra mengatakan pertumbuhan di atas 7% menandakan bahwa IMK di Bali bergeliat, sementara dengan pertumbuhan pada triwulan III yang sebesar 1,10% dibanding periode sebelumnya atau 4,33% dibanding periode sama tahun lalu menyatakan sebaliknya.

“Maka dari itu industri-industri kerjainan kecil di Gianyar, Klungkung, dan Karangasem mati atau tidak berkembang,” katanya, Jumat (3/11/2017).

Kata dia, dengan pertumbuhan IMK yang tergolong kecil ini, mengindikasikan Bali hanya memproduksi barang setengah jadi menjadi barang jadi, sementara produk setengah jadi diambil dari Jawa.

Dikhawatirkan, jika ini terus berlanjut, maka pertumbuhan IMK akan semakin sulit mencapai angka ideal sehingga dorongan pemerintah sangat diperlukan, salah satunya lewat pemberian peluang-peluang pasar.

“Di sini yang dilakukan industri kecil hanya memoles kerajinan, ini cukup memprihatinkan juga kalau gitu, banyak pengrajin kecil gak aktif berarti dia,” katanya.

Dia mengharapkan, pemerintah kabupaten/kota agar mendorong pertumbuhan IMK sebab langsung bersentuhan dengan industri ini.

Sementara, saat ini, pemerintah kabupaten/kota lebih cenderung mengurusi masalah pariwisata, padahal menurutnya, masalah pariwisata sebaiknya diatur pemerintah provinsi.

Menurutnya, pariwisata harus dikelola berdasarkan one island management sedangkan IMK dikelola pemerintah Kabupaten/Kota. Sehingga, ini akan menjadikan pemerataan pembangunan akomodasi maupun pendapatan dari sektor pariwisata.

“Kadin mengusulkan, pariwisata dikelola penuh oleh provinsi, sedangkan industri manufakur kecil itu oleh kabupaten kota, tapi sekarang terbalik kabupaten kota yang berlomba-lomba untuk industri pariwisatanya,” sebutnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper