Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jaksa Minta Pengadilan Keluarkan Surat Penangkapan Carles Puigdemont

Jaksa penuntut Spanyol memohon pengadilan untuk mengeluarkan surat penangkapan di Eropa terhadap pemimpin Catalonia, Carles Puigdemont dan empat orang lainnya terkait upaya memisahkan diri dari Spanyol.
Carles Puigdemont tokoh kunci kemerdekaan Catalonia dari Spanyol/politico.eu
Carles Puigdemont tokoh kunci kemerdekaan Catalonia dari Spanyol/politico.eu

Kabar24.com, JAKARTA - Jaksa penuntut Spanyol memohon pengadilan untuk mengeluarkan surat penangkapan di Eropa terhadap pemimpin Catalonia, Carles Puigdemont dan empat orang lainnya terkait upaya memisahkan diri dari Spanyol.

Kelimanya mengabaikan pemanggilan di pengadilan tinggi Spanyol kemarin waktu setempat untuk menjalani pemeriksaan atas tuduhan pemberontakan, penghasutan dan penyalahgunaan dana masyarakat.

Mereka kini sedang berada di Belgia dan sudah menegaskan bukan mencari suaka di negara itu sebagaimana dikutip BBC.com, Jumat (3/10/2017).

Pengacara Carles Puigdemont, Paul Bekaert mengatakan iklimnya 'tidak baik' baginya untuk memenuhi panggilan, sedangkan Puigdemont sudah mengatakan sebelum pulang dia meminta jaminan bahwa sidang yang akan dijalaninya berlangsung adil.

Selain kelima pemimpin, pihak berwenang memanggil sembilan orang lainnya dan jaksa penuntut mengajukan permohonan kepada pengadilan tinggi agar delapan pemimpin pemerintah wilayah Catalonia ditahan.

Uang Jaminan

Mereka yang didakwa itu antara lain adalah Deputi Wakil Presiden Oriol Junqueras, Menteri Dalam Negeri Joaquim Forn, Menteri Luar Negeri, Raül Romeva, dan Menteri Kehakiman Carles Mundó.

Adapun pejabat kesembilan, Menteri Bisnis Santi Vila, diminta menyerahkan uang jaminan €50.000 atau sekitar Rp785 juta untuk penangguhan penahanan. Vila telah mengundurkan diri sebelum parlemen Catalonia melakukan pemungutan suara untuk menyatakan kemerdekaan pada hari Jumat lalu.

Mereka semua belum dikenai dakwaan secara resmi dan dengan dakwaan pemberontakan maka mereka terancam menghadapi hukuman penjara maksimal 30 tahun.

Kasus ini bermula ketika Catalunya menggelar referendum untuk memisahkan diri dari Spanyol pada tanggal 1 Oktober lalu, walaupun Mahkamah Konstitusi sudah menyatakan langkah itu tidak sah.  Hasil referendum menunjukkan 92% suara mendukung kemerdekaan namun dengan tingkat partisipasi yang rendah sekitar 43% pemilih.

 

 

 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper