Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menlu: Anggota OKI Wajib Tekankan Toleransi ke Generasi Muda

Negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam berkewajiban meneruskan nilai-nilai dialog, toleransi, dan saling menghargai perbedaan kepada generasi muda.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (tengah) menerangkan sejarah Gedung Pancasila kepada siswa SD usai peringatan Hari Lahir Pancasila di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Kamis (1/6)./Antara-Puspa Perwitasari
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (tengah) menerangkan sejarah Gedung Pancasila kepada siswa SD usai peringatan Hari Lahir Pancasila di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Kamis (1/6)./Antara-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA – Negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam berkewajiban meneruskan nilai-nilai dialog, toleransi, dan saling menghargai perbedaan kepada generasi muda.

Hal ini ditegaskan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam Pertemuan ke-44 Dewan Menteri Luar Negeri Negara-Negara Anggota Organisasi Kerja Sama Islam/OKI (OIC Council of Foreign Ministers/CFM).

"Jika anak-anak dibiasakan dengan kekerasan, mereka akan tumbuh menjadi manusia yang penuh dengan kekerasan. Jika anak-anak hanya melihat senjata, saya khawatir anak-anak akan berkeyakinan bahwa senjata akan dapat menyelesaikan semuanya,” tegasnya, seperti dikutip dari laman resmi Kemenlu, Rabu (12/7/2017).

Negara-negara OKI, sambungnya, harus menjaga situasi tetap kondusif agar generasi muda dapat tumbuh lebih baik. Selain itu, kerja sama yang terpusat pada pendidikan untuk anak muda perlu ditingkatkan. Salah satu peningkatan yang harus dilakukan terkait entrepreneurship.

Pertemuan tahunan para Menlu negara OKI ini telah mengesahkan sekitar 120 resolusi mengenai berbagai isu di bidang politik, keamanan, ekonomi, sosial dan budaya. Beberapa isu yang menjadi perhatian Indonesia yakni isu Rohingya dan resolusi situasi di Filipina Selatan.

Secara khusus, Indonesia mendorong agar OKI memberi dukungan kepada Pemerintah Myanmar dalam melakukan proses perdamaian di Rakhine State. Dukungan ini termasuk pula dalam bentuk pemberian bantuan kemanusiaan serta peningkatan kapasitas.

Terkait resolusi mengenai Filipina Selatan, Indonesia mendorong OKI dan masyarakat internasional untuk memprioritaskan bantuannya kepada proses perdamaian di Filipina Selatan agar tidak terganggu dengan adanya ancaman keamanan berbagai kelompok teroris di kawasan.

Indonesia juga menekankan bahwa ancaman keamanan dan teror di Mindanao telah menjadi ancaman bagi perdamaian dan keamanan kawasan dan global.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper