Kabar24.com, MALANG -- Mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) berhasil memproduksi sabun cuci tangan berbahan biji pepaya untuk mencegah diare.
Azizah T.W, Ketua Progam Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang Kewirausahaan (PKMK), menyatakan penyakit diare masih menjadi masalah global, terutama di negara berkembang.
“Berdasarkan data yang kami peroleh dari Ditjen Bina Upaya Kesehatan dalam Pusdatin Kemenkes 2011, penyakit diare menjadi kasus penyakit terbanyak di berbagai rumah sakit di Indonesia pada tahun 2010 lalu,” katanya dalam keterangan resmi, Jumat (7/7/2017).
Melalui PKM, kelompok mahasiswa Universitas Airlangga yang diketuai oleh Azizah T.W (2014) dengan anggotanya Yossy Kartikasari (2014), Fitri W (2014), Ade Puspita (2014), dan Adelia (2015) berhasil membuat inovasi berupa Sabun Cuci Tangan Biji Pepaya untuk Mencegah Infeksi Diare Escherichia coli: “CARIPA”.
CARIPA merupakan terobosan baru dengan memanfaatkan limbah biji pepaya menjadi barang berguna sebagai bahan aktif sabun cair mampu. Sabun ini diharapkan mampu menekan merebaknya penyakit diare yang menyerang anak-anak dan orang dewasa.
“Ide ini muncul ketika tim kami melihat begitu besar potensi kandungan bahan aktif dalam biji pepaya dalam menghambat atau pun mematikan dari bakteri escherichia coli. Escherichia coli menjadi salah satu bakteri yang paling sering menyebabkan diare,” ujarnya.
Baca Juga
Membiasakan menjaga kebersihan lingkungan, terutama kebersihan tangan menggunakan sabun cuci tangan CARIPA sebelum makan, sesudah aktivitas di luar, maupun setelah buang air besar, diharapkan dapat menekan penyakit diare. Hal ini sesuai hasil uji coba yang dilakukan tim.
“Saya dan tim memberikan tambahan aroma wangi yang khas pada CARIPA, sehingga harapan kami dapat menjadi daya tarik tersendiri agar masyarakat dapat membiasakan diri dengan mencuci tangan menggunakan CARIPA,” katanya.