Kabar24.com, JAKARTA - Helikopter Basarnas yang dikirim untuk melakukan rescue di lokasi Kawah Seleri mengalami kecelakaan.
Berdasar informasi yang diperoleh Bisnis.com, Minggu (2/7/2017) malam, terdeteksi gangguan sinyal (sinyal distres) atas helikopter tersebut terjadi pada sekitar pukul 16.17 WIB.
Sejauh ini pihak Basarnas Pusat masih melakukan koordinasi dengan Basarnas Semarang untuk mengetahui keadaan.
Berdasar sinyal distress yang terjadi, helikopter tersebut jatuh di wilayah Bukit Muntung, Temanggung.
Helikopter ini dilaporkan sebelumnya mengisi bahan bakar di Semarang.
Sementara itu, staf Humas Basarnas Pusat menyebutkan, helikiopter yang jatuh itu adalah jenis Dauphin HR 3602.
Baca Juga
Kapasitas maksimal helikopter, berikut pilot adalah 11 orang. Saat kejadian, penumpang di helikopter berdasar catatan berjumlah 9 orang.
"Keadaan korban masih ditelusuri, soal kondisi korban kami belum bisa memberikan informasi terinci," ujar Annisa, Staf Humas Basarnas Pusat, Jakarta kepada Bisnis.
Saat beriita ini dibuat, pihak Basarnas Semarang masih belum bisa dihubungi.
Seperti diketahui, Bencana alam berupa letusan freatik terjadi di Kawah Sileri, Gunung Dieng, siang ini, Minggu (2/7/2017).
Ledakan yang terjadi sekitar pukul 12.00 WIB tersebut membuat sejumlah orang terdampak dan telah telah dirawat di Puskesmas Batur.
Berdasar data terakhir, jumlah korban yang telah menjalani perawatan meningkat dari sebelumnya 10 orang menjadi 17 orang.
Dijelaskan Kepala Kantor SAR Semarang, Agus Haryono, Basarnas telah mengirim satu helikopter ke lokasi bencana.
"Kebetulan helikopter Basarnas sedang stand by di tol Gringsing, jadi bisa melakukan rescue ke lokasi." ujar Agus yang menyebut waktu tempuh helikopter dari Gringsing, Batang ke Dieng hanya sekitar 20 menit.
Berbicara pada Minggu sore, Agus menyebutkan, jarak pandang saat itu berada dalam kondisi aman.