Bisnis.com, LONDON - Survei Deloitte LLP menyatakan hampir setengah dari para pekerja terampil Uni Eropa yang berada di Inggris tengah mempertimbangkan untuk meninggalkan negeri ratu Elizabeth tersebut dalam waktu lima tahun mendatang.
Hal ini menyusul adanya peringatan atas risiko akibat Brexit terhadap pasar tenaga kerja.
Dalam kajian yang dilaporkan pada Selasa (27/6/2017) disebutkan bahwa 47% para pekerja memilih untuk keluar dari Inggris demikian pula dengan 36% pekerja non Inggris.
"Pekerja luar negeri, terutama yang berasal dari UE, mengatakan bahwa mereka lebih mungkin untuk meninggalkan Inggris daripada sebelumnya," kata David Sproul, mitra senior di Deloitte.
"Itu menunjuk pada defisit keterampilan jangka pendek sampai menengah yang dapat dipenuhi sebagian oleh upskilling angkatan kerja domestik kita, tapi itu juga akan mendapatkan keuntungan dari sistem imigrasi yang selaras dengan kebutuhan ekonomi."
Studi ini didasarkan pada survei 2.242 pekerja asing, separuh dari mereka tinggal di Inggris. Bagi mereka yang tinggal di luar negeri, Inggris masih berhasil mencapai tiga tujuan paling menarik.
Baca Juga
https://www.bloomberg.com/news/articles/2017-06-27/half-of-high-skilled-eu-workers-in-u-k-eye-leaving-study-says