Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah mulai melakukan revitalisasi 22 politeknik untuk menghasilkan 100% lulusan yang bersertifikat kompetensi.
Puan Maharani, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), mengatakan revitalisasi akan mencakup program-program studi yang langsung berkaitan langsung atau mendukung program pembangunan nasional.
“Seperti pertanian dan pangan, energi, transportasi dan kemaritiman, pariwisata, dan industri kreatif,” ujarnya, seperti dikutip dari laman resmi Kemenko PMK, Selasa (6/6/2017).
Revitalisasi itu, sambungnya, menjadi bagian dari keseluruhan rencana revitalisasi sekolah vokasi. Seperti diketahui, pemerintah telah meluncurkan program revitalisasi vokasi industri melalui model link and match antara sekolah menengah kejuruan (SMK) dan perusahaan industri.
Hingga saat ini, sambungnya, program ini telah melibatkan sebanyak 1.098 SMK dan 500 perusahaan industri di sektor tekstil dan garmen, otomotif, kimia, permesinan, furnitur, dan lainnya.
Di samping itu, pada jenjang pendidikan tinggi, Indonesia memiliki sekitar 1.365 pendidikan kejuruan termasuk 262 politeknik. Ironisnya, dari sejumlah politeknik tersebut, baru 22 yang telah mengantongi akreditasi A.