Kabar24.com, JAKARTA – Komunitas bisnis dunia mengecam keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk menarik negara tersebut dari kesepakatan iklim Paris 2015.
Dua eksekutif bisnis kalangan atas keluar dari jajaran dewan penasihat presiden, sementara CEO Goldman Sachs Group Inc., Lloyd Blankfein, untuk pertama kalinya dalam Twitter mengungkapkan ketidaksetujuannya.
“Keputusan [AS keluar dari kesepakatan iklim Paris] hari ini adalah kemunduran bagi lingkungan dan untuk posisi kepemimpinan AS di dunia,” cuit Blankfein.
Bob Iger, CEO Walt Disney Co., dan pendiri Tesla Motors Corp. Elon Musk, bahkan memilih mengundurkan diri dari dewan penasihat kepresidenan.
Raksasa AS seperti General Electric Co., Ford Motor Co., Dow Chemical Co., dan Microsoft Corp. juga termasuk di antara perusahaan-perusahaan yang mengungkapkan kecemasan mereka.
Respons Richard Branson, pendiri Virgin Group Ltd., mungkin terlihat yang paling personal. Ia menuliskan bahwa keputusan itu membuatnya ingin menangis.
Baca Juga
Pemimpin Twitter Inc. pun merasa perlu merespons keputusan Trump. “Ini adalah langkah yang sangat picik oleh pemerintah federal. Kita semua tinggal di planet ini bersama dan kita perlu bekerja sama,” cuit Jack Dorsey, CEO Twitter.
Namun, debut Blankfein dalam Twitter adalah salah satu respons yang paling membuat banyak orang tercengang. Meski ia tidak masuk dalam jajaran dewan penasehat Trump, mantan rekannya di Goldman Sachs seperti Menteri Keuangan Steven Mnuchin, Direktur Dewan Ekonomi Nasional Gary Cohn, dan Wakil Penasihat Keamanan Nasional AS Dina Powell, menjadi pejabat utama pemerintahan.
Steve Bannon, yang mengundurkan diri dari perusahaan perbankan multinasional itu lebih dari dua dekade lalu, bahkan menjadi kepala strategi Trump.
Kepada CNN, Cohn, yang pernah bertindak sebagai wakil Blankfein selama lebih dari satu dekade, membela Trump dengan mengatakan, “Apa yang Presiden Trump yakini adalah bahwa dia terpilih untuk menumbuhkan ekonomi AS serta memberikan kesempatan kerja yang besar bagi warga Amerika.”
Di sisi lain, CEO BlackRock Inc., Laurence D. Fink, menyatakan ia akan tetap menjadi anggota forum CEO Gedung Putih, meski tidak setuju dengan langkah penarikan oleh Trump tersebut.
“Saya tidak setuju dengan semua kebijakan dan keputusan Presiden, termasuk pengumuman hari ini untuk menarik AS dari kesepakatan Paris yang saya yakini merupakan langkah maju penting dalam mengatasi perubahan iklim. [Namun] saya akan bertahan di forum CEO selama saya yakin ada potensi untuk memberi dampak positif,” kata Fink dalam sebuah pernyataan email, dikutip Bloomberg, Jumat (2/6/2017).
Kesepakatan iklim Paris 2015 mengakui ancaman perubahan iklim serta menetapkan langkah-langkah untuk membatasi kenaikan suhu global.
Kesepakatan itu mengikat AS dan 187 negara lainnya untuk menjaga kenaikan temperatur global di bawah 2 derajat celcius serta berupaya membatasinya di 1,5 derajat celcius.
Namun pada Kamis (1/6) waktu setempat di Gedung Putih, Trump mengumumkan keputusannya menarik AS dari kesepakatan itu.
Ia berpendapat bahwa pakta tersebut menguntungkan negara-negara lain dengan mengorbankan dunia usaha dan pekerja AS. Sedangkan negara-negara pesaing AS, seperti China dan India, mendapat perlakuan yang lebih baik.